WORKSHOP. Dari kanan ke kiri, Sugianto, Hidayat, KH Irfan Yusuf, dan Sekretaris DPC Kabupaten Mojokerto Sujatmiko saat Workshop Koperasi dan UMKM. (DUTA.CO/YUSUF W)

MOJOKERTO | duta.co — Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur dari Partai Gerindra menggelar Workshop Koperasi dan UMKM di Hotel Aston jalan Raya Bypass Mojokerto, Minggu (16/4/2023). Workshop sebagai ajang silaturahmi dan buka puasa bersama DPC Partai Gerindra Kabupaten Mojokerto.

Hadir dalamacara tersebut, Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra KH Irfan Yusuf. Dengan menghadirkan Anggota DPRD Kota Mojokerto Sugianto sebagai narasumber, workshop diikuti 120 anak muda kader Partai Gerindra sebagai pelaku UMKM yang berasal dari Mojokerto dan Jombang.

Dalam pemasarannya Hidayat menjelaskan, dengan jumlah yang mencapai 99% dari keseluruhan unit usaha, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memiliki peran yang sangat besar dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Kontribusi terhadap PDB juga mencapai 60,5% dan mampu menyerap tenaga kerja hingga 96,9% dari total tenaga kerja nasional. “Berdasarkan data di atas, Indonesia mempunyai potensi basis ekonomi nasional yang kuat karena jumlahnya sangat banyak dan menyerap tenaga kerja yang sangat besar,” paparnya.

Namun demikian, ujar Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Mojokerto, UMKM memiliki tantangan. Yakni, legalitas, modal usaha, marketing, inovasi produk atau branding produk, dan daya sangat yang sangat luas bisa.

“Sebagai solusinya, pertama, dengan melakukan riset pasar, kompetetor, dan target pasar. Kedua, menyesuaikan strategi bisnis dan pemasaran seiring dengan perkembangan pasar. Ketiga, berenovasi dan mengembangkan produk. Dan keempat, mengembangkan dan memanfaatkan digital marketing,” pungkas Wakil Ketua DPW Partai Gerindra Provinsi Jatim ini.

Sedangkan Sugianto membeberkan, ada lima langkah untuk mengembangkan koperasi dan UMKM. Pertama, meningkatkan kelelembagaan. Di antaranya dengan pemenuhan aspek legal dan penerapan integritas bisnis.

Yang kedua, meningkatkan kompetensi SDM dan produktivitas. Diantaranya dengan mengikuti berbagai pelatihan, mengadakan studi banding, inovasi bisnis, dan efisiensi produksi. “Yang ketiga, akses pemasaran dan pendanaan dengan melakukan kerjasama antar lembaga, baik berkoordinasi, bertukar informasi, maupun bersinergi. Manfaatkan juga E-Commerce,” katanya.

Keempat, lanjutnya, memanfaatkan teknologi informasi dengan melakukan komputerisasi dan digitalisasi. “Dan yang kelima, memperluas jaringan kerjasama stakeholder dengan mendapatkan pendampingan dari pemerintah, termasuk untuk mendapatkan KUR,” pungkasnya. (ywd)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry