Rizieq Shihab (ist)

JAKARTA | duta.co – Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab menyatakan akan segera pulang ke Indonesia. Kepastian itu disampaikan salah seorang pengacaranya, Kapitra Ampera, setelah muncul rekaman audio yang beredar di media sosial.

Dalam pesan ini, Rizieq antara lain menyerukan rekonsiliasi atau dialog dalam menyelesaikan persoalan. Dikatakan pula, rekonsiliasi harus dibarengi dengan ‘penghentian kriminalisasi terhadap ulama dan aktivis’.

Rizieq meninggalkan Indonesia untuk umrah akhir April lalu dan sejak itu beberapa kali mengatakan akan pulang ke Indonesia namun meminta polisi ‘menegakkan keadilan’.

“Akan segera kembali ke Indonesia. Tapi kami masih ada beberapa agenda yang harus selesaikan di Indonesia, makanya kami memintanya untuk menunggu sebentar. Dia akan kembali segera,” kata Kapitra kepada wartawan BBC Indonesia, Mohamad Susilo, melalui percakapan telepon hari Selasa (4/7/2017).

Agenda yang dimaksud antara lain adalah kelanjutan pertemuan tim GNPF-MUI dengan Presiden Joko Widodo yang berlangsung pada Hari Raya pekan lalu.

Bukan sekali ini tim Rizieq mengatakan akan segera pulang ke Indonesia. Penegasan yang sama disampaikan akhir Mei lalu. Kali ini penegasan dilakukan setelah ada pertemuan GNPG-MUI dengan Presiden Jokowi. Rizieq menempati posisi sebagai salah satu pengurus inti GNPF-MUI tersebut.

Soal kapan tepatnya Rizieq pulang, Kapitra belum bisa memastikannya. “Saya belum berani memastikannya … (yang jelas) sudah ada komunikasi dengan saya sebagai pengacaranya bahwa ia sudah beri informasi, beri sinyal ia akan segera kembali ke Indonesia,” jelas Kapitra.

Ia menjelaskan ada beberapa pertimbangan teknis mengapa Rizieq memutuskan pulang, di antaranya adalah memastikan aparat penegak hukum menangani kasus ini secara profesional, sesuai dengan koridor hukum yang berlaku.

Ditanya soal desakan beberapa kalangan agar Rizieq menghadapi saja kasus yang menimpa dirinya, Kapitra mengatakan masyarakat juga harus tahu ada sejumlah kalangan lain yang menilai kasus Rizieq tak lebih dari upaya kriminalisasi.

Dua posisi di masyarakat ini, kata Kapitra, berpotensi menimbulkan kegaduhan atau konflik horisontal yang tak perlu. “Pak Rizieq tak ingin ada kegaduhan, makanya ia mendesakkan rekonsiliasi terlebih dulu, agar tidak ada gangguan terhadap stabilitas berbangsa dan bernegara,” katanya.

Sementara Polisi sendiri saat ini masih melengkapi berkas kasus Rizieq dan Firza Husein, perempuan yang diduga menjadi lawan bicara dalam chat mesum baadacintarizieq. Selain kasus mesum, Rizieq ditetapkan sebagai tersangka kasus penodaan simbol negara Rizieq Shihab mangkir dari pemeriksaan sebagai tersangka. Tujuh perkara pidana kini tengah membelit Rizieq. net

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry