SAPA MASYARAKAT: Aiptu Hendri Setiawan sembari berkuda tengah menyapa masyarakat dilaluinya, masyarakat pun menyambut penuh kehangatan. (Foto: Dok Humas Polres Madiun)

MADIUN | duta.co – Aiptu Hendri Setiawan anggota Polsek Dolopo, Polres Madiun, punya ketrampilan beda dibanding rekannya, jago menunggang kuda dan gamelan. Sosok dan penampilan dianggap menarik, penuh persahabatan dan akrab, mendapat hati warga ditempatnya bertugas.

Akibat lain, Aiptu Hendri Setiawan juga Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) Kelurahan Bangunsari, Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun, menerima berbagai apresiasi. Salah satu apresiasi berupa Penghargaan Bhaharkam Polri rencana diserahkan Direktur Satwa Mabes Polri Brigjen Pol Hariyanto besuk (Selasa, 21/7/2020).

“Benar, besuk bersangkutan (Aiptu Hendri Setiawan) akan menerima penghargaan dari Direktur Satwa Mabes Polri. Sebelumnya, apresiasi juga sudah diberikan dari Polres Madiun, saat HUT Bhayangkara 1 Juli lalu. Apresiasi itu sebagai bentuk perhatian kepada bersangkutan atas kinerja dapat apresiasi luar biasa dari masyarakat,” ujar Kapolres Madiun AKBP Eddwi Kurniyanto, Senin (20/7/2020).

Ia menyatakan rasa bangga tiada terkira kepada Aiptu Hendri Setiawan dengan segala kepiawaian didapat, memunculkan cara lain dalam melakukan komunikasi dengan masyarakat. “Saya berharap, hal diperbuat bersangkutan dapat menjadi motivasi anggota Polri lain dalam berinovasi,” ujar AKBP Eddwi Kurniyanto.

Menurutnya bersama kudanya sebagai sarana transportasi dalam bertugas melakukan pembinaan masyarakat dan menjaga keamanan serta ketertiban masyarakat. “Bersangkutan tidak hanya piawai naik kuda, tapi piawai dalam gamelan juga dijadikan sarana berkomunikasi dengan masyarakat,” tandasnya.

Terpisah, Aiptu Hendri Setiawan mengatakan dengan berkuda dan gamelan, dalam bersosialisasi dengan masyarakat lebih mudah dan dekat. Saat berkuda, merasakan dapat perhatian khusus dari masyarakat, hal inilah jadi pintu masuk berkomunikasi dirinya dengan masyarakat.

“Jika komunikasi dengan masyarakat berjalan baik, maka berbagai pesan kepada dengan mudah dimengerti, dipahami dan dilaksanakan. Saya mulai berkuda dari 2009 silam, beli kuda dari hasil menabung Rp 30 juta. Rasanya ada kepuasan batin dengan naik kuda daripada motor,” ujarnya.

Aiptu Hendri Setiawan sempat mendapat apresiasi dalam bidang kesenian dan menjaga kelestarian seni tradisional tahun 2007 silam. Ia mendapat gelar Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) dari salah satu keraton di Surakarta. Aiptu Hendri Setiawan jago memainkan sejumlah gamelan dan memainkan wayang kulit. ags

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry