SURABAYA | duta.co – Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengajak kalangan perguran tinggi untuk mewaspadai ancaman krisis global seperti masalah perubahan iklim, krisis pangan, krisis energi, dan krisis keuangan.

Muhadjir mengatakan hal itu saat membuka Konvensi Kampus ke-28 dan Temu Tahunan Ke-24 Forum Rektor Indonesia (FRI) 2022, di Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Sabtu (29/10).

Acara itu diikuti sekitar 500 rektor yang hadir langsung, dan sekitar 100 rektor daring dari seluruh perguruan tinggi di Indonesia.

Dia meminta agar kampus khususnya para rektor turut serta membantu pemerintah dalam mengkaji dan memberikan saran dan masukkan kebijakan terhadap masalah-masalah tersebut.

“Tidak mungkin pemerintah lakukan sendirian tanpa dukungan dari semua pihak khususnya para rektor yang hadir di sini. Karena itu saya secara khusus datang ke sini untuk bersilaturahmi dan memastikan kebijakan telah ditangani dan tersambungkan dengan para rektor,” ungkapnya.

Muhadjir menjelaskan bahwa perang antara Rusia dan Ukraina sangat berpengaruh besar pada kondisi global, utamanya ancaman krisis pangan dan energi. Indonesia termasuk beruntung karena perang itu tidak terlalu memengaruhi kondisi stabilitas nasional. Namun, dia tetap meminta agar kampus menyiapkan ide dan gagasan untuk menghadapi skenario terburuk.

Misalnya saja dalam menghadapi krisis pangan, kampus harus memberikan ide-ide supaya ketahanan pangan tetap terjaga. Saat ini Indonesia masih bergantung pada bahan pangan beras.Oleh karena itu dia meminta agar kampus memiliki ide dengan pendekatan ekosistem untuk memanfaatkan diversifikasi pangan dan kekhasan pangan yang ada di tiap daerah.

“Sudah waktunya kampus memelopori, menggali kembali, me-restart bahan pangan yang kita abaikan sebelum kita terpuruk ke dalam krisis pangan seperti yang dialami negara-negara yang berada di tebing kemuramannya,” ucapnya. (*/ANO)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry