PROBOLINGGO | duta.co – Wali Kota Probolinggo, Habib Hadi Zainal Abidin, meresmikan 20 titik Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) yang telah direnovasi oleh Baznas Kota Probolinggo. Acara peresmian ini rampung pada hari kedua, Sabtu (25/11/2023).

Habib Hadi secara langsung meninjau setiap titik rumah yang menerima bantuan dari Program Perbaikan Rumah Tinggal Dhuafa (Properti Dhuafa) BAZNAS.

Sehari sebelumnya, penyerahan kunci secara simbolis dilakukan di lima titik di Kecamatan Mayangan.

Pada hari kedua, Wali Kota Habib Hadi memantau 15 titik sisanya, termasuk kunjungan ke rumah Ibu Siti Juhairiah, Ibu Misnati, dan Nurmiati di Kelurahan Kebonsari Kulon.

Selain itu, Habib Hadi juga mengunjungi rumah Bapak Supat, Bapak Hariyanto, Ibu Umi Rivana, Abd Rohman, Bapak Slamet Ni, Bapak Sutam, dan 6 RTLH di Kelurahan Triwung Kidul.

Dalam kunjungannya, Habib Hadi menyatakan rasa syukur karena pembangunan RTLH di 20 titik berjalan lancar, dengan bangunan yang kokoh.

“Sengaja saya tidak mengawasi ketika awal, karena memang butuh proses. Dan alhamdulillah ini sebelum dibangun ya, tembok dari gedhek. Kuleh ta poron terima laporan saja, kule kudu dathang kabbi,” ujar Habib Hadi.

Selain melakukan bedah rumah, Pemkot Probolinggo juga memberikan pelayanan kesehatan kepada warganya. Habib Hadi memastikan bahwa warga yang membutuhkan bantuan kesehatan tidak perlu khawatir, karena Pemkot telah memfasilitasi mereka dengan BPJS Kesehatan.

“Pelayanan darurat juga sudah disediakan oleh Pemkot, jadi apabila ibu-ibu dan bapak-bapak di sini sakit, butuh ambulance, gratis pak. Langsung telepon 112, nanti ambulance langsung datang, ga butuh bayar,” jelasnya.

Wali Kota Habib Hadi juga mengumumkan peresmian RSUD Ar-Rozy pada Minggu kedua Desember. RSUD Ar-Rozy dan RSUD dr. Moh Saleh di Kota Probolinggo akan menjadi rumah sakit rujukan selain di Malang dan Surabaya.

Selain memantau hasil renovasi rumah, Habib Hadi dan tim Baznas Kota Probolinggo juga memberikan bantuan kepada 500 orang dhuafa di sekitar RTLH yang telah direnovasi.

“Jumlah keseluruhan dhuafa penerima bantuan ialah 500 orang dan masing-masing mendapat Rp 200.000. Supaya Dhuafa disekitar itu tidak senang sendiri tetapi berbagi kesenangan dengan tetangga disekitarnya ikut senang dengan adanya kegiatan tersebut,” ungkap Ketua Baznas, Hakimmudin.

Pendanaan untuk program bantuan Properti Dhuafa BAZNAS sebesar Rp 17,5 juta per titik, dengan tambahan plakat senilai Rp 125 ribu untuk setiap rumah. Dari BAZNAS Provinsi Jawa Timur, tambahan dana sebesar Rp 15 juta per titik.

“Artinya, 20 titik ini mendapatkan dana bantuan Properti Dhuafa masing-masing sebesar Rp 17 juta 675 ribu,” tandas Ketua Hakimmudin.  hul