Pelaku UMKM di Kabupaten Bangkalan saat mendaftar program PEN di kantor Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Bangkalan. (DUTA.CO/Amin)

BANGKALAN | duta.co – Sebanyak 1.381 pelaku Usaha Mikro dan Kecil Menengah (UMKM) terdampak pandemi Covid-19 di Kabupaten Bangkalan mulai bernafas lega. Pasalnya, dari 10 ribu UMKM yang diajukan Dinas Koperasi dan Usaha Mikro kabupaten Bangkalan ke Kementerian Koperasi RI untuk memperoleh bantuan program pemulihan ekonomi nasional (PEN) di masa Pandemi Covid-19, 1.381 pelaku UMKM sudah mencairkan bantuan tersebut.

“Alhamdulillah saya sudah mencairkan bantun PEN melalui Bank BRI Burneh sebesar Rp 2,4 juta,” kata salah seorang pelaku UMKM, Noor Imamah (40) warga Kecamatan Burneh, Rabu (14/10).

Dikatakan dia, bantuan tersebut akan dijadikan tambahan modal usahanya. “Sejak pandemi Covid-19, pengunjung pasar sangat sepi sekali, Alhamdulilah ada bantuan dari pemerintah, uang bantuan ini akan saya buat tambahan modal,” kata Noor, sapaan akrabnya.

Ia menyampaikan ucapan terima kasih kepada pemerintah yang telah memberikan bantuan dana pada masa-masa sulit di masa pandemi Covid-19 ini. “Terima kasih banyak saya ucapkan kepada pemerintah yang telah membantu pedagang kecil seperti kami ini, dan saya bersyukur bantuan ini saya terima secara utuh melalui rekening kami,” katanya.

Terpisah, Kepala Dinas Koperasi dan usaha Mikro kabupaten Bangkalan, Ir Iskandar Ahadiyat  ketika dikonfirmasi membenarkan jika sudah ada pelaku UMKM di Kabupaten Bangkalan yang telah menerima bantuan dana PEN tersebut.

“Memang sudah ada yang cair, kalau informasinya dari kementerian sudah diproses untuk dicairkan. Ada sekitar 1000 UMKM lebih dan kemungkinan masih dalam proses bank penyalur,” jelasnya.

Ia berharap agar UMKM yang telah menerima bantuan dana PEN dimanfaatkan sebaik-baiknya. “Harapan saya bagi UMKM yang sudah cair, silakan dimanfaatkan untuk usaha, karena dana itu untuk mengganti dana yang selama ini dipakai untuk usaha, karena usahanya sepi akibat terdampak pandemi Covid-19, ada UMKM itu yang memakai keuangan keluarganya agar usahanya tetap bertahan,” tuturnya.

Ditambahkan Yayat, program bantun PEN bagi UMKM ini merupakan program pemerintah pusat, sedangkan Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Bangkalan hanya membantu mensukseskan program ini. “Kementerian Koperasi memang membuka lagi dan sudah ada 13 ribu UMKM yang mendaftar melalui dinas Koperasi,” katanya.

Sesuai dengan surat edaran dari pemerintah pusat, program ini akan ditutup pada akhir Bulan November. “Kalau dari pusat itu akhir November atau kuotanya sudah memenuhi, tapi kalau di kita kemungkinan pertengahan Bulan November karena teman-teman atau staf kami masih membutuhkan waktu untuk melakukan input data,” pungkasnya.(min)