Meski banyak orang, tetapi suara hampir tidak terdengar. Tampak suasana penggeledahan rumah dinas Bupati Jombang. (FT/jaratrepik.com)

JOMBANG | duta.co – Sabtu (3/2/2017) malam, rumah dinas Bupati Jombang, Nyono Suharli Wihandoko diacak-acak tim penyidik KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi). Setidaknya ada empat petugas KPK keluar-masuk kamar rumah yang berada di area Pendopo Kabupaten tersebut.

Tidak ada komentar sama sekali, hanya terlihat sejumlah dokumen dan map diamankan. Tim KPK yang datang dengan menggunakan mobil Toyota Avanza berwarna putih dengan nomor polisi (L) Surabaya,  dan parkir di depan ruang sekretaris pribadi bupati itu, langsung melesat keluar dan terbang ke Jakarta.

Begitu juga sejumlah petugas yang ada di lokasi. Semua diam dan tegang, tidak ada yang berani komentar. Mereka hanya bisa heran dengan apa yang terjadi. Maklum, sebentar lagi Pilbup. Bupati Nyono yang dikenal sebagai calon kuat, dengan kasus ini, dipastikan selesai.

Kabar ‘miring’ soal Bupati Nyono ini, sesungguhnya sudah menyebar lama. Ia menjadi rasan-rasan publik, terutama terkait proses pemilihan perangkat desa. Bahkan tidak sedikit yang mencoba menghitung berapa duit yang masuk ke kantong dia selama proses pemelihan perangkat desa ini.

“Penggeledahan rumah dinas bupati membuat sejumlah pihak dag-dig-dug. Bisa-bisa kriwikan menjadi gerojokan. Apa yang sedang ditangani KPK, bisa membuka masalah baru. Selama ini sudah menjadi rahasia umum bagaimana faktor uang masuk dalam proses pemilihan perangkat desa,” demikian disampaikan sumber duta.co, di Jombang, Minggu (4/2/2018).

Meski begitu, kabar kuat menyebutkan bahwa,  OTT Bupati Nyano bukan masalah perangkat desa, malainkan sebuah proyek. Juru Bicara KPK, Febri Diansyah belum bisa memberi jawaban pasti. Ia hanya menyatakan, kalau dua orang ikut diamankan. KPK hanya menduga ada indikasi penerimaan sejumlah uang suap oleh bupati. “Sedang diperiksa. Sabar dulu, nanti juga dijelaskan,” ujar Febri. (rul,noh)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry