Fajar Annas Susanto, SKom, MKom – Dosen Prodi S1 Sistem Informasi

SAAT  ini banyak orang sedang melakukan aktivitasnya dari rumah, mulai pekerjaan, belajar dan sebagainya akibat pandemi Covid-19. Karena banyak orang yang saat di rumah, internet menjadi satu-satunya senjata bagi mereka untuk bisa terhubung dengan dunia di luar rumah. Salah satu yang sering diakses adalah website, entah itu berita atau untuk kepentingan kantor atau sekolah.

Siapakah yang membuat website tersebut?

Web Developer adalah salah satunya. Profesi web developer menjadi salah satu pekerjaan yang cukup populer di bidang IT. Pekerjaan ini biasanya akan ditempati oleh orang-orang yang mempunyai kemampuan dalam mencipatkan aplikasi berbasis web dengan beragam bahasa pemrograman.

Para web developer ini bertanggung jawab agar website yang mereka kembangkan dapat berfungsi dengan baik serta tanpa kendala. Secara umum, website developer dibagi menjadi 3 divisi yaitu Frontend Developer, Backend Developer, dan juga Fullstack Developer.

Frontend Developer mempunyai tugas untuk mendesain tampilan depan sebuah website. Selain itu, frontend developer juga bertanggung jawab dalam membangun bagian interface dari sisi user.

Seorang frontend developer harus bisa menguasai tiga bahasa pemrograman yaitu HTML, CSS, dan juga Javascripts. Keahlian lain yang dibutuhkan adalah penguasaan berbagai framework mulai dari Bootstrap, Backbone, Vue.js, React.js, dan lainnya.

Selain itu, frontend developer juga banyak diminta agar dapat menguasai libraby seperti jQuery dan LESS.

Selanjutnya adalah Backend Developer yang bertugas untuk membangun dan mengelola teknologi yang mendukung 3 komponen backend sebuah website, yaitu server, aplikasi dan database.

Dalam menjalankan tugasnya, backend developer menggunakan bahasa programing seperti PHP, Ruby, Python, Java, atau yang lain. Backend developer mempunyai tanggung jawab dalam memprogram server agar dapat mengirimkan dokumen (HTML, CSS dan kode Javascript) ke browser pengguna. Selain itu, mereka juga bertugas untuk memastikan keamanan website yang sedang dikembangkan.

Divisi yang ketiga adalah Full Stack developer yang dapat bekerja secara cross-functional, yaitu antara frontend dan juga backend. Mereka akan bertanggung jawab dari sisi user interface dan juga sisi server dalam waktu yang bersamaan.

 Karena hal tersebut, fullstack developer dituntun untuk mempunyai keahlian yang dimiliki oleh frontend serta backend developer. Para full stack developer ini nantinya akan bertanggung jawab terhadap tampilan website yang baik serta jalan aplikasi yang akan dikembangkan.

Jadi itulah kenapa seorang Web Developer bisa menghubungkan antara dunia nyata dengan dunia online, karena merekalah yang membuat “penghubungnya” yang di sini adalah sebuah website. Sehingga pengguna menjadi semakin nyaman dalam mengakses berbagai macam informasi positif secara online.

Oh iya satu lagi hal tentang Web Developer adalah Sertifikasinya. Untuk saat ini saya hanya bisa menemukan satu sertifikasi untuk seorang Web Developer, yaitu ADOBE CERTIFIED EXPERT (ACE). Seseorang yang memperoleh sertifikasi ACE artinya mampu mendemonstrasikan keahliannya menggunakan satu atau lebih produk dari Adobe.

Untuk ACE Web Specialist, peserta harus lulus ujian Adobe Photoshop, Adobe GoLive, dan Adobe Illustrator atau Adobe Acrobat. Sementara untuk menjadi ACE, Video Specialist, peserta harus lulus ujian Adobe Photoshop, Adobe Premiere, dan Adobe Affter Effects. Untuk sertifikasi yang lain, silahkan dicari sendiri.*

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry