BINGKISAN: Bupati Sidoarjo Saiful Ilah secara simbolis memberikan bingkisan ke anak yatim didampingi Kketua PC GP Ansor Sidoarjo Riza Ali Faizin. (duta.co/Ahmad Yani)

SIDOARJO | duta.co – Hingga saat ini Pengurus Cabang Gerakan Pemuda (PC GP) Ansor terus waspadai gerakan ideologi radikalisme yang juga mengusung khilafah, utamanya para aktivis Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Untuk membabat habis langkah mereka, PC GP Ansor Sidoarjo terus melakukan pembinaan ke berbagai tokoh masyarakat hingga ke ranting-ranting yang tersebar di 353 desa dan kelurahan se-Sidoarjo.

Tujuannya para aktivis HTI yang gerakannya merongrong Pancasila dan NKRI tidak laku di masyarakat, sehingga akan segera gulung tikar. “Bagi kader Ansor, NKRI adalah harga mati. Karena HTI harus dilawan dengan segala cara agar cepat tumbang dari bumi pertiwi ini,” tutur H Riza Ali Faizin, ketua PC GP Ansor Sidoarjo, saat dikonfirmasi di Kantor PC NU Sidoarjo dalam acara pembagian bingkisan ke yatim piatu dan duafa, Selasa (20/6/2017).

Apalagi,lanjut ia, Sidoarjo yang merupakan daerah rteligi dan masyarakatnya mayoritas jamaah nahdliyin telah dijadikan target daerah perjuangan HTI. Terbukti beberapa waktu lalu di Tulangan para kader HTI yang mendatangi masjid-masjid dengan menyebarkan brosur dan melakukan agitasi ke masyarakat bisa diringkus dan diperingatkan agar tidak mengulangi perbuatannya. “ Ini merupakan bukti, kalau Sidoarjo merupakan salah satu target wilayah perjuangan,” tuturnya.

Karena itu, para anggota Ansor-Banser mulai cabang hingga ranting terus menggelorakan amalan ubuddiyah di masjid-masjid dan surau hingga ke ranting-ranting untuk melakukan istigosah, tahlil, yasinan, dan kubroan. “Sehingga, para relawan pejuang ideologi radikalisme, khilafah yang diusung HTI tidak bisa masuk. Sebab NKRI bagi Ansor adalah harga mati,” tegas ia.

Selain melakukan pembinaan dalam bentuk pendidikan, Ansor juga melakukan pembinaan dengan cara pemberian santunan ke kaum duafa dan anak yatim-piatu. Tujuannya, agar mereka yang lemah secara ekonomi ini tidak bisa diiming-imingi dengan janji materi agar mau di rekrut oleh para kader pembawa idiologi Radikalisme dan kilafah tersebut. “Intinya kita berbuat secara maksimal, agar masyarakat tidak gampang diiming-imingi janji dan materi,” tuturnya.

Selain itu, Ansor sendiri saat ini tengah melakukan pembenahan secara administrasi ke dalam, sehingga akan lebih profesional dalam berjuang. “Alhamdhulilah, Ansor Sidoarjo mendapat gelar OKP terbaik di Sidoarjo. Terimakasih perjuangan para sahabat Ansor, juga berkat dukungan NU dan pak Bupati Saiful Ilah,” tutur Riza Ali Faizin. yan

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry