SIDOARJO | duta co – Tiap kali hujan turun dan menyebabkan jalan rusak dan genangan air, tepatnya di wilayah Randegan RT 6 RW 2 Kecamatan Tanggulangin, kini pemerintah kabupaten menanggapi dan membuatkan saluran air (selokan) melalui Dinas Perumahan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Sidoarjo. Namun disayangkan, warga mengeluhkan proyek milik PU Perkim, pasalnya galian yang menyebabkan tidak adanya akses jalan warga yang memiliki kendaraan roda 4 (R4).

Terkait proyek pembuatan saluran air di lingkungan Desa Randegan RT 6 RW 2, M. Lazim, ketua RT, angkat bicara. “Saya sempat mengeluh secara pribadi karena dipintu keluar halaman rumah kami digali semua tidak di beri akses, namun selaku ketua RT saya harus lebih mengedepankan kepentingan warga dan segera merespon hal itu agar warga yang lain rumahnya agar tetap di beri akses/jalur keluar biar aktivitas warga tidak terlalu terganggu,” ungkap M. Lazim pada duta.co, Senin, (1/8/22).

Dirinya berharap, selokan hendaknya dibangun sesuai kapasitas kepentingan jalan, baik dinding apalagi tutupnya nantinya dibangun dengan kwalitas yang sesuai.

“Karena kebetulan dijalan kami sering dilalui kendaraan bermuatan berat sehingga tidak terjadi kerusakan atau hal hal yang tidak kita inginkan (amblas atau apapun),” pungkas M. Lazim.

Senada, Loetfi salah satu warga Randegan RT 6 RW 2 juga menyayangkan proyek milik Dinas Perumahan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Sidoarjo tersebut. Pasalnya, galian yang menyebabkan tidak adanya akses jalan warga yang memiliki kendaraan roda 4 (R4).

Galian proyek selokan yang buntu kases jalan, dikeluhkan warga RT 6 Randegan, Tanggulangin (FT/LOETFI)

“Walaupun itu proyek Pemkab, namun kami berharap adanya pemberian jalan sementara untuk warga yang memiliki mobil (R4). Bukannya menyuruh warga mengeluarkan mobilnya, ya kalau ada tempat lain, kalau tidak dan selesai sesuai waktu yang disepakati pada kontrak,” terang Loetfi.

Masih kata kata Loetfi, apalagi sebelumnya ketua RT 6 sudah menanyakan kapan estimasi selesainya pekerjaan itu kepada mandor proyek, namun jawabnya saat itu, “Yo gak ero pak, ini kaet ngedok (ya tidak tahu pak, ini baru digali),” kata ketua RT menirukan ucapan mandor saat itu.

Selaku warga, ia juga berharap selesainya proyek, tutup dari pada saluran air (selokan) kuat karena jalan ini kerap dilewati truk, takutnya amblas atau pecah tutup selokannya. Dan juga adanya rambu (tanda) pemberitahuan atau garis line biar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.

Terpisah, Dedik, salah satu orang dari rekanan pelaksana proyek mengatakan, “Ya kita mengerjakan sesuai dengan Spek dan RAB (Rancangan Anggaran Belanja) dari PU mas,” ujarnya singkat saat ditemui di lokasi. (loe)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry