SAMPAH : Tumpukan kotak nasi dan bekas tempat minuman berbahan plastik berserakan di TMP Kota Kediri (Nanang .P Basuki/duta.co)

KEDIRI|duta.co – Mengutip tulisan opini dr. Ari Purnomo Adi, Koordinator Relawan Gerakan Nasional Donor Pohon dikenal sebagai pengiat peduli lingkungan di Kediri, berjudul MERDEKA dari SAMPAH, https://duta.co/bagaimana-kita-bisa-merdeka-dari-sampah/ bisa menjadikan hikmah kita semua dalam mengisi kemerdekaan. Dituliskannya, bahwa di bulan Agustus ini, semua elemen bangsa sedang berbahagia, walaupun masih dalam kondisi pandemi.

Semangat masyarakat untuk merayakan kemerdekaan Bangsa Indonesia tidak tertahankan lagi. Setiap sudut kampung terlihat semarak, tepi – tepi jalan juga dihias dengan indahnya dengan umbul – umbul aneka warna dan lampu lampu hias yang terlihat semarak dan gemerlap di malam hari. Semua elemen bangsa tampak berbahagia menyambut dan merayakan hari kemerdekaan Indonesia yang ke 75.

Memang benar bahwa Bangsa Indonesia telah lama merdeka dari belenggu Penjajahan oleh bangsa asing, tapi ternyata masih ada ancaman penjajahan dalam bentuk lain yang mengancam sendi sendi kehidupan Bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia sedang dalam ancaman bahaya penjajahan bentuk baru yaitu penjajahan oleh Sampah.

“Kalau kita mau meluangkan waktu untuk sedikit lebih memperhatikan kondisi lingkungan sekitar kita, kita pasti langsung menyadari akan ancaman sampah yang menginfiltrasi setiap lini kehidupan masyarakat sekitar kita. Dengan sangat mudah kita akan menjumpai sampah sampah yang menumpuk di tepi tepi jalan, di sungai sungai, di pasar, di sudut sudut kompleks perumahan, bahkan di tempat tempat terpencil dan sulit dikunjungi pun tak luput dari sampah,” terangnya.

Kejadian terbaru temuan tumpukan sampah di sejumlah sudut Taman Makam Pahlawan Kota Kediri, berada di Jl. PK Bangsa Banjaran Kota Kediri. Terlihat sisa bekas kotak nasi dan bekas minuman plastik berserakan mewarnai indahnya semangat kemerdekaan. Terkait masalah ini, karena dikabarkan pihak Pemerintah Kota Kediri usai Menggelar Malam Tirakatan, saat dikonfirmasi Senin (17/08), Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan, Apip Permana belum bisa dihubungi.

Tentunya ini menunjukkan kurangnya perhatian serius dinas terkait dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup dan Pertamanan (DLHKP). “Urusan TMP di bawah kewenangan DLHKP untuk kebersihannya, jika gaji penjaga TMP ikut Dinsos,” ungkap salah satu anggota DPRD Kota Kediri enggan disebutkan namanya. (nng)