BUNUH DIRI: Tri Satriono dalam perawatan dan penjagaan polisi di RS. Polda Bhayangkara Kediri (duta.co/Nanang Priyo)

KEDIRI| duta.co -Suasana di Dusun Geneng Desa Maron Kecamatan Banyakan digegerkan dengan suara minta tolong seorang perempuan dan ternyata telah bersimbah darah, Kamis (10/8). Diketahui pada pungung Yanti Puspo Rini (38) tertancap pisau hingga tembus dadanya dan suaminya Tri Satriono (41) tergeletak dengan pergelangan tangan kanan pada urat nadi terdapat luka sayat.

Kapolres Kediri Kota AKBP Anthon Haryadi melalui Kasat Reskrim AKP Ridwan Sahara menjelaskan bahwa dugaan awal terkait kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). “Dugaan awal, korban Yanti dibunuh oleh suaminya kemudian Tri Satriono berusaha bunuh diri dengan menyayat nadi tangan kanan,” jelasnya.

Selanjutnya jenasah Yanti yang awalnya dilarikan ke RS. Muhamadiyyah, kini dibawa ke RS. Polda Bhayangkara untuk dilakukan otopsi.

Dijelaskan Ridwan Sahara, saat Amirudin (39) tetangga korban pada Kamis dini hari mendengar suara cekcok dari rumah Tri Satriono. Tak selang lama, kemudian terdengar suara erangan Yanti yang berlari keluar rumah. Akhirnya sejumlah warga berdatangan dan melarikannya ke rumah sakit setelah melihat pisau menancap di punggung hingga menembus dada sebelah kanan.

“Namun dalam perjalanan menuju RS. Muhamadiyyah, korban meninggal dunia,” jelas Kasat Reskrim.

Kemudian didapat kabar, jika Tri Satriono juga mengalami luka parah dan tak sadarkan diri. Akhirnya dilarikan ke RS. Polda Bhayangkara dan kini dalam perawatan intensif. Dugaan awal, sepasang pasutri ini terjadi perselisihan dan sang suami tega menghabisi istrinya dengan pisau.  (nng)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry