Nanik Handayani, AMd.Keb, MKes – Dosen Fakultas Keperawatan dan Kebidanan (FKK)

MUAL dan muntah saat kehamilan biasanya disebabkan oleh perubahan dalam sistem endokrin yang terjadi selama kehamilan.

Penyebab utamanya karena tingginya fluktuasi kadar hormone terutama hormon progesteron, estrogen, dan hCG (human chronic gonadotrophin) yang mempengaruhi berbagai fungsi organ tubuh.

Pada saat mual atau muntah gestasional yang paling umum adalah pada usia kehamilan 12-16 minggu pertama, yang pada saat itu hCG mencapai kadar tertingginya. Beberapa ahli kandungan menyatakan rasa mual ini akan dialami hingga 70% wanita hamil di dunia, sementara itu untuk kondisi mual yang disertai muntah umum menyerang sekitar 50% wanita hamil.

Mual muntah pada ibu hamil bila diabaikan tentu akan cukup mengganggu wanita hamil dalam aktivitas sehari-hari. Oleh karenanya, tidak ada salahnya jika Ibu mengetahui beberapa cara mengatasi mual saat hamil.

Mual dan muntah ini merupakan hal yang fisiologis, kondisi fisiologis ini akan berubah menjadi patologis apabila tidak dilakukan penanganan yang baik. Ibu hamil sering kali mengabaikan keluhan mual dan muntahnya karena dianggap sebagai hal yang normal di awal kehamilan.

Jika mual dan muntah yang berlebihan pada ibu hamil tidak segera dilakukan penanganan yang baik dapat menyebabkan ibu hamil kekurangan gizi akhirnya janin tidak mendapatkan nutrisi adekuat yang dapat menyebabkan bayi lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR) atau prematuritas.

Mual dan muntah selama kehamilan biasa terjadi di pagi hari ataupun kapan saja. Tanda biasa muncul segera setelah implantasi dan bersamaan saat produksi hCG mencapai puncaknya, diduga bahwa hormon plasenta inilah yang memicu mual dan muntah dengan bekerja pada chemoreseptor trigger zone pada pusat muntah.

Info Lebih Lengkap Buka Website Resmi Unusa

Muntah diawali dengan stimulus pusat muntah di medula, yang mengendalikan otot polos dalam dinding lambung dan otot skeletal di abdomen serta sistem pernapasan, dan zona pemicu kemoreseptor di dasar ventrikel keempat, di dekat nervus vagus.

Zona pemicu kemoreseptor berespon terhadap stimulus kimia dari obat-obatan dan toksin yang dihasilkan dalam kondisi patologis tertentu, zona pemicu kemoreseptor juga bertanggung jawab atas terjadinya mual dan muntah akibat pergerakan. Stimulus dalam zona pemicu kemoreseptor dihantarkan ke pusat muntah yang menyebabkan otot dalam saluran gastrointestinal dan pernapasan memulai terjadinya muntah.

Atasi kondisi mual muntah dengan beberapa cara :

1. Tingkatkan konsumsi makanan dengan karbohidrat tinggi dan protein yang mampu membantu mengatasi rasa mual saat hamil muda. Bisa dengan cara mengonsumsi buah dan sayuran, ataupun makanan kaya karbohidrat seperti roti, biskuit, kentang, dan sebagainya.

2. Pilih makanan dengan hati hati, pilih makanan yang mudah dicerna seperti pisang, nasi, saus apel,

3. Makanlah dalam jumlah sedikit tapi sering. Dianjurkan agar jangan makan dalam jumlah atau porsi besar sebab bisa membuat ibu bertambah mual.

4. Bila ibu merasa sangat mual ketika bangun pagi siapkan makanan ringan atau biscuit.

5. Konsumsi vitamin B6 memiliki manfaat efektif untuk mengurangi rasa mual saat hamil muda. Ibu bisa mengkonsumsi vitamin ini langsung sesuai dengan aturan dokter. Kini juga sudah ada pula susu untuk Ibu hamil yang baik untuk mengatasi rasa mual dengan kandungan vitamin ini, susu yang jenisnya emesis

6. Minumlah air atau air jahe dan usahakan enam hingga delapan gelas minuman tanpa kafein setiap hari. *

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry