Sejumlah petugas SAR gabungan melakukan evakuasi terhadap jasad korban perahu tenggelam yang berhasil ditemukan.

TUBAN | duta.co – Kapolda Jatim, Irjen Pol Nico Afinta, memantau langsung untuk memastikan kondisi terbaru pencarian korban tengelam perahu penyebrangan yang menghubungkan Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban – Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro yang terbalik di Sungai Bengawan Solo.

Dalam pencarian hari kedua terhadap korban oleh tim  Search and Rescue (SAR) gabungan kali ini dilakukan hingga 43 KM dari titik lokasi perahu terbalik. Petugas gabungan juga telah membentuk 6 satgas diantaranya 5 satgat difokuskan untuk melakukan pencarian dan penyisiran di sungai sedangkan satu tim satgas bertugas melakukan pencarian di darat

“Kami akan terus melakukan pencarian, selain membentuk satgas kami juga melakukan pencarian dengan mengedepankan masyarakat yang ada disepanjang sungai sampai di bendungan Babat Lamongan, dan mudah-mudahan semua korban bisa segera ditemukan,” terangnya, Kamis (4/11/2021).

Lebih lanjut, Jenderal bintang dua ini menambahkan pihaknya akan menerapkan Standart Operasional Prosedur (SOP) penyeberangan untuk mengatur masyarakat yang akan melakukan penyeberangan. Sehingga tidak kejadian lagi hal-hal seperti ini.

“Kami juga akan memberikan pendidikan atau edukasi kepada masyarakat untuk bisa memantau waktu-waktu tertentu bagai mana kondisi arus sungai,” jelasnya.

Kapolda kelahiran April 1971 ini juga menyampaikan dari data yang ada dalam peristiwa terbaliknya perahu penyebrangan Sungai Bengawan Solo yang terjadi Rabu (3/11/2021) terdapat 17 korban, 10 dinyatakan selamat sedangkan tujuh orang masih dilakukan pencarian. Dari tujuh orang yang sebelumnya dinyatakan hilang satu korban telah ditemukan sekitar pukul 09.15 WIB dalam kondisi telah meninggal dan langsung dievakuai di Rumah Sakit Dr Koesma Tuban

“Setelah tim SAR menemukan korban, Tim (Disaster Victim Identification) DVI Polri akan mencocokan ciri-ciri  dari korban, setelah diketahui maka petugas akan menghubungi keluarga korban dan akan dimakamkan sesuai permintaan keluarga korban,” terang Kapolda.

Sementara itu, Kepala Basarnas Surabaya, Hari Adi Purnomo saat ditemui duta di terpadu menuturkan satu korban berhasil ditemukan berjenis kelamin laki-laki, jenazah korban dietmukan oleh petugas diradius sekitar 2 kilometer dari kejadian tenggelamnya perahu.

“Korban pertama ditemukan  dengan kondisi mengambang dari radius sekitar 2 kilometer, dengan ciri-ciri memakai kaos hitam,” ungkap Hari Adi.

Dari pantauan duta dilokasi, korban kedua perahu penyebranagn Sungai Bengawan Solo akhirnya ditemukan sekitar pukul 13.15 WIB, korban kedua berjenis kelamin laki-laki dengan memakai kaos biru dongker itu ditemukan tidak jauh dari radius Tempat Kejadian Musibah (TKM).

Selang beberapa saat korban ketiga berhasil ditemukan sekitar pukul 13.42 WIB oleh tim SAR gabungan, korban ditemukan kurang lebih 1 kilometer dari TKM, korban berjenis laki-laki ini memiliki ciri-ciri rambut tipis, memakai celana pendek warna hitam dengan kaos hitam.

“Korban langsung dibawah ke RSUD dr Koesma Tuban untuk dilakukan proses identifikasi lebih lanjut guna memastikan identitas korban,” ujar Kepala Basarnas Surabaya.

Diketahui dari 17 korban penumpang perahu penyebrangan Sungai Bengawan Solo yang menghubungkan Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban – Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro, 10 di antaranya dinyatakan selamat, 3 orang ditemukan dalam kondisi meninggal 4 lainnya masih dilakukan pencarian.

Adapun untuk pencarian korban dihari kedua petugas mengerahkan sebanyak 16 perahu yang terdiri dari 14 perahu karet dan 2 perahu besi, yang mana dibagi menjadi 5 sektor dengan pencarian sampai radius sekitar 43 kilometer. (sad)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry