Ekskavator yang dinilai kurang optimal untuk membersihkan sampah sungai di Desa Tambak Lekok, Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan. (DUTA.CO/Abdul Aziz).
PASURUAN | duta.co – Sampah yang menumpuk di muara sungai Desa Tambak Lekok, Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan, kiriman dari desa-desa dari hulu, hingga saat ini masih terlihat meski disebut mampu berkurang hingga 50 persen dari sebelum dibersihkan dengan menggunakan ekskavator.
Alat berat dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasuruan, yang telah melakukan pembersihan di sungai itu, dianggap kurang optimal oleh warga, karena masih ada sampah menumpuk. “Pembersihan sampah dengan ekskavator maksimal, sampah mulai berkurang,” tandas Camat Lekok, Fauzan, Jumat (24/7).
Menurutnya, sampah yang ada di muara sungai tersebut sudah berkurang dari sebelumnya. “Memang masih ada sampah. Dan saat ini pembersihan sampah dengan ekskavator sudah dihentikan. Karena masih ada sampah, bisa dilanjutkan lagi dengan ekskavator yang bisa masuk ke sungai,” paparnya.
Namun, lanjut Fauzan, untuk mendatangkan alat berat itu, pihaknya menyerahkan sepenuhnya pada Pemprov Jawa Timur yang mempunyai kewenangan atas sungai tersebut. “Pihak desa sebelumnya sudah berkirim surat ke pemkab pasuruan tembusannya ke pihak-pihak terkait,” ucap Fauzan.
Namun pihaknya berharap kepada semua warga yang desanya berada di sepanjang sungai tersebut, untuk sadar dan tidak membuang sampah ke dalam sungai. “Dengan kesadaran warga untuk tidak membuang sampah di sungai, paling tidak akan mengurangi tumpukan sampah di muara ini,” imbuhnya. (dul)