Eko Pamudji, Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Jatim (kiri). (FT/IST)

SURABAYA | duta.co – Kelakuan hacker Indonesia meretas situs berita harus disudahi. Akhir-akhirnya  mereka seenaknya, semakin menjadi-jadi. Bulan April kemarin situs perusahaan Telekomunikasi  Telkomsel dan Indosat diretas, kini yang diretas website perusahaan media, tempo.co. Situs Tempo dihack Rabu 10 Mei 2017 malam sekitar pukul 7.30 WIB. Pada Kamis 11 Mei 2017, sekitar jam 00.00 dini hari, situs Tempo masih menampilkan hasil retasan, Jumat (12/5/2017) baru ‘sehat’ kembali .

“Ini tidak boleh dibiarkan, karenanya aparat harus bisa membekuk pelakunya. Di samping itu, kita perlu memberikan edukasi kepada pengguna IT agar tidak seenaknya melakukan tindakan yang merugikan banyak orang,” jelas Eko Pamudji, Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Jatim, Jumat (12/5/2017).

Hasil hacking hacker Indonesia di situs Tempo memang tidak mengubah banyak hal. Hanya semua halaman berita di situs Tempo tidak dapat diakses. Halaman yang dapat diakses hanya halaman utama. Di halaman utama tersebut tidak banyak yang ditampilkan oleh hacker yang meretas situs ini.

Halaman utama hanya diisi latar belakang hitam saja tanpa pernak pernik lain. Kata-kata yang ditampilkan di halaman tersebut hanya berisikan dua kata, yakni Bebaskan Ahok! Di halaman tersebut ditambahkan pula foto Habib Rizieq sedang berdemo dengan para anggota FPI.

Menurut Eko, pesan yang ada menunjukkan upaya adu domba yang dipajang peretas pada halaman muka situs itu. Ini berbahaya, karenanya  SMSI Jatim mendesak Polri memburu para pelaku dan menindaknya sesuai dengan hukum yang ada di negara ini. Adu domba seperti itu tidak saja menganggu kenyamanan para pengelola media itu, tapi juga berpotensi menganggu kenyamanan publik.

“Situs berita itu memang sudah pulih, tetapi bagaimana pun peretasan ini sungguh merugikan masyarakat umum dan tempo.co itu sendiri, ini harus menjadi pelajaran bersama,” kata dia. (azi)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry