Tampak tiga timses dari masing-masing Cagub-Cawagub DKI menanggapi hasil survei Manilka Research and Consulting, di Pulau Dua Resto, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (8/2).|DTK

Diprediksi Berlangsung Dua Putaran

Tampak tiga timses dari masing-masing Cagub-Cawagub DKI menanggapi hasil survei Manilka Research and Consulting, di Pulau Dua Resto, Senayan, Jakarta Pusat.|DTK

JAKARTA-Perang survey jelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) DKI Jakarta mulai memanas. Kali ini giliran Lembaga Manilka Research and Consulting merilis hasil survei mereka terhadap elektabilitas tiga pasang cagub-cawagub DKI 2017.

Dalam survey tersebut, pasangan calon nomor urut 1 Agus Yudhoyono-Sylviana Murni mengungguli pasangan lainnya dengan elektabilitas 38,61 persen. Sementara pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno berada di peringkat kedua dengan 25,25 persen, dan pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat tergeser di posisi paling buncit dengan 21,70 persen.

“Dalam survei terdapat sejumlah temuan menarik. Pertama, dari sisi elektabilitas sebanyak 38,61 persen warga Jakarta menyebut nama Agus Yudhoyono-Sylviana Murni, saat diberi pertanyaan siapa yang akan dipilih untuk menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI periode 2017-2022,” ujar Managing Director Manilka, Dani Akhyar, di Pulau Dua Resto, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (8/2).

Kejutan terjadi ketika posisi kedua diduduki pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno 25,25 persen. Hal ini menjadikan pasangan petahana, yaitu Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat bergeser ke posisi buncit 21,70 persen. “Dengan demikian, pertarungan akan berlanjut ke putaran kedua,” lanjutnya.

Survei ini dilakukan dengan wawancara tatap muka mulai 31 Januari hingga 4 Februari 2017. Sampel yang diambil berjumlah 1.212 responden dengan metode multistage random sampling. Margin of error survei kurang-lebih 2,83 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Jumlah responden yang belum memilih sebesar 12,13 persen. Responden berasal dari wilayah Jakarta Utara, Jakarta Selatan, Jakarta Barat, Jakarta Timur, dan Jakarta Pusat. Penduduk DKI Jakarta yang menjadi responden minimal 17 tahun atau sudah menikah.

Dani menjelaskan peta suara tersebut bisa berubah jika melihat persentase dari jumlah responden yang belum memilih. “Peta suara bisa saja berubah, mengingat masih ada undecided voters sebesar 12,13 persen dan 4,67 persen gabungan suara dari ketiga pasangan calon yang masih bisa mengubah pilihan. Meskipun, kecenderungannya sangatlah kecil,” jelas Dani.

Dalam hasil survey tersebut, Dani menyebut warga Jakarta menilai paslon Agus-Sylvi dinilai merakyat. Kemudian menghargai orang lain, rendah hati dan dianggap berani menegakkan hukum. “Warga Jakarta mengingat Agus-Sylvi itu merakyat. Mungkin karena paslon satu ini rajin turun ke masyarakat,” ungkap Dani.

Lalu bagaimana tanggapan para tim sukses yang hadir dalam rilis survey Manilka kemarin? Timses Agus-Sylvi, Rachland Nashidik mengatakan, unggulnya pasangan nomor urut 1 itu sebab memiliki kekuatan untuk berinteraksi dengan warga saat bergerilya. “Kekuatan utama adalah turun ke lapangan pernah jalan 11 km selama 5 jam tanpa henti menyapa warga di kecamatan, yang tinggal di wilayah kumuh. Itu mendapat sambutan yang luar biasa,” kata Rachland.

Sementara timses Ahok-Djarot, Ruhut Sitompul menanggapi hasil survei Manilka dengan rasa optimistis meski berada diurutan buncit. “Apapun survei kami percaya. Saya selalu ingatkan Tuhan yang Maha Kuasa dan selalu memberi tanda. Kemarin di hasil survei Populi Center (elektabilitas Ahok) 40 persen,” ujar Ruhut.

Rasa optimistis juga disampaikan Timses Anies-Sandiaga, Suwardi Hagani. Ia mengaku optimistis pasangan nomor urut 3 itu dapat memenangi Pilgub DKI 2017. “Elektabilitas kami memang rendah namun naik konstan. Kami yakin akan menang karena kami tidak bayar lembaga survei. Apalagi paslon kami tidak bermasalah terhadap hukum,” ungkap Suwardi. * dtk, gtr, mdk

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry