DUET 2019?: Presiden RI Joko Widodo (kiri) didampingi Panglima TNI Jenderal Moeldoko saat menuju tempat pemberian arahan kepada para prajurit TNI AD dengan menaiki tank anoa di Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) Baturaja, Sumsel, Selasa (16/6/2017). Demonstrasi latihan tempur TNI AD disaksikan langsung oleh Presiden RI Joko Widodo didampingi Panglima TNI Jenderal Moeldoko, Kasat TNI AD Jenderal Gatot Nurmanto dan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu. (antara)

JAKARTA | duta.co – Pemilihan Umum Presiden 2014 diprediksi akan terulang di Pilpres 2019. Capres diprediksi hanya diisi dua calon,  Joko Widodo dan Prabowo Subianto. Ketua Projo Budi Arie Setiadi optimistis Jokowi kembali terpilih di Pilpres 2019. Menurut dia, kandidat penantang Jokowi hanya Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.

“Kita sampai saat ini mengindikasikan Pak Prabowo sebagai calon serius penantang pak Jokowi,” kata Budi di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Jakarta Selatan, Jumat (20/10).

Budi punya alasan kuat. Prabowo memiliki kendaraan untuk mencalonkan diri sebagai calon presiden pada Pilpres 2019. Apalagi, dari beberapa hasil survei, elektabilitas Prabowo sangat diperhitungkan.

Sementara itu, belum ada sosok lain yang memiliki kekuatan untuk menyaingi Jokowi dan Prabowo.

“Prabowo serius karena punya partai, yang lain enggak punya. Makanya kami perhitungkan Pak Prabowo sebagai lawan serius,” jelas dia.

Prabowo belum mengutarakan niatnya untuk kembali bertarung dalam pemilihan presiden. Nama Prabowo kembali mencuat sejak aktif membantu kampanye gubernur dan Wagub DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan dan Sandiaga Salahuddin Uno.

Dalam beberapa survei, nama Prabowo kerap disandingkan menjadi lawan Jokowi. Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanudin Muhtadi bahkan menyandingkan nama Jokowi dan Prabowo dalam head to head pilihan masyarakat. “Kalau head to head antara Jokowi dan Prabowo, pak Jokowi mendapatkan 58 persen,” kata Burhanudin.

 

Jika Gatot Cawapres Jokowi

Sementara itu, sejumlah lembaga survei mulai ramai membuat jajak pendapat soal kemungkinan capres maupun cawapres yang akan bertarung. Seperti survei yang dilakukan Indikator. Jika petahana Joko Widodo kembali maju, menguat sejumlah nama tokoh yang pantas mendampinginya. Dari 16 nama, posisi mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, berada di posisi puncak yang mungkin mendampingi Jokowi dengan perolehan suara 16 persen.

Calon lain yang mungkin mendampingi Jokowi muncul nama Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo. Sebanyak 10 persen responden menilai Gatot cocok mendampingi Jokowi.

“Kalau kita melihat survei hari ini, Pak Gatot potensial menjadi senjata rahasia Pak Jokowi, karena bagaimanapun dari elektabilitas sebagai cawapres yang dianggap paling pantas diusung oleh Pak Jokowi, sebagai pendamping nomor 2 nanti, Itu pak Gatot menempati peringkat 2 di bawah Ahok,” kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi.

Hal itu dia sampaikan usai acara Ngopi Projo bertema Siapa Wapres Jokowi 2019, di Warung Solo, Kemang, Jakarta Selatan, Jumat (20/10).

Namun, kata Burhanuddin, jika simulasi nama cawapresnya dikerucutkan menjadi lebih sedikit, peluang Gatot untuk menambah suara lebih besar dibanding peluang Ahok. Sebab Gatot dinilai dapat merebut suara responden yang selama ini pendukung Prabowo.

“Karena suara Gatot dari sisi elektabilitas, dari sisi demografi dan pilihan politik, itu lebih besar peluangnya menggerogoti basis suara Prabowo. Terutama mereka yang 2014 tidak memilih Pak Jokowi. Itu Pak Gatot punya potensi untuk menarik suara,” katanya.

Salah satu basis suara Prabowo yang cukup besar dan dikuasai Gatot seperti Jawa Barat dan Sumatera. “Itu rata-rata relatif bisa menerima nama seperti Gatot ketimbang Ahok, Sri Mulyani, atau nama nama lain yang kita simulasi kan dalam survei,” jelas Burhanuddin.

 

Survei ini dilakukan dari tanggal 17-24 September terhadap 1.220 responden di seluruh wilayah Indonesia. Survei ini menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error kurang lebih 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Angka yang menjawab tidak tahu atau tidak menjawab juga masih tinggi, yakni 32 persen.

 

Peringkat Cawapres Jokowi

Berikut ini peringkat 16 nama yang mengikuti survei cawapres Jokowi:

– Ahok (16%)

– Gatot Nurmantyo (10%)

– Ridwan Kamil (8%)

– Sri Mulyani Indrawati (7%)

– Tri Rismaharini (5%)

– Tito Karnavian (4%)

– Mahfud MD (3%)

– Surya Paloh (3%)

– Agus Martowardojo (2%).

– Budi Gunawan (2%).

– Puan Maharani (2%).

– Chairul Tanjung (2%).

– Binsar Pandjaitan (1%).

– Muhaimin Iskandar (1%).

– Zulkifli Hasan (1%).

– Romahurmuziy (0%).

Ketika pilihan dikerucutkan menjadi 8 nama, dukungan terhadap Ahok bertambah menjadi 17 persen. Gatot dipilih 14 persen responden, disusul oleh Ridwan Kamil (11 persen), Sri Mulyani (9 persen), Tri Rismaharini (8 persen), Tito Karnavian (6 persen), Puan Maharani (2 persen), dan Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan (1 persen).

Kemudian, Indikator Politik Indonesia juga mengerucutkan 3 nama kembali yakni Gatot Nurmantyo, Sri Mulyani, dan Tito Karnavian. Sehingga Gatot Nurmantyo dan Sri Mulyani imbang menjadi 25 persen. Dan Tito Karnavian Menjadi 10 persen. hud, net

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry