Niken Savitri Primasari, SE., MM – Dosen Keuangan, Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Bisnis

HARGA merupakan salah satu aspek terpenting pada suatu produk, oleh karena itu diperlukan suatu analisa yang tepat sebelum menetapkan harga produk.

 Mengapa? Karena harga akan berpengaruh terhadap tingkat pendapatan pelaku usaha. Dari sisi masyarakat, harga menjadi salah satu pertimbangan utama ketika konsumen akan membeli suatu produk. Kesesuaian harga dengan kualitas produk yang didapatkan, kesetaraan prioritas kebutuhan dengan daya beli, hingga trend.

Mungkin saat ini Anda berpikir bahwa strategi penentuan harga adalah cara menentukan harga produk agar memberikan keuntungan bagi bisnis.

 Namun dalam perkembangannya, strategi penentuan harga bukan hanya tentang berapa keuntungan yang bisa didapat, tapi juga berdasarkan perencanaan keuangan dan pertimbangan non ekonomis lainnya.

Ada beberapa cara yang bisa Anda gunakan untuk menentukan harga jual suatu produk, yakni :

(1) Strategi Penetapan Harga Berdasarkan Biaya. Metode ini adalah yang paling standar dan paling banyak digunakan, metode ini menentukan harga berdasarkan total biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi produk yang dijual dan menambahkan sejumlah persentase tertentu sebagai laba. Ada 4 kategori dalam penetapan harga berdasarkan biaya, yakni:

  1. a) Cost Plus Pricing Method , yaitu penetapan harga jual per unit berdasarkan jumlah biaya per unit ditambah jumlah tertentu sebagai laba atau margin.
  2. b) Mark Up Pricing, yaitu penetapan harga yang sering digunakan oleh pedagang perantara atau reseller/dropshipper dengan menambahkan harga beli dengan sejumlah laba tertentu.
  3. c) Fixed Fee Pricing, yakni penetapan harga berdasarkan jumlah biaya yang dikeluarkan oleh produsen produk tersebut ditambah sejumlah fee yang telah disepakati, jadi laba yang diperoleh tidak mempengaruhi harga jual barang.
  4. d) Target Pricing, yakni penetapan harga yang dilakukan berdasarkan tingkat pengembalian sesuai dengan target yang diinginkan.

(2) Strategi Penetapan Harga Berdasarkan Kebutuhan/Keinginan. Strategi ini mengutamakan kondisi kebutuhan konsumen yang memungkinkan adanya perbedaan harga meskipun produknya sama, akibat beberapa faktor tertentu seperti letak geografis, waktu, dan sebagainya. Ada 2 macam kategori dalam strategi ini, yakni:

  1. a) Price Sensitivity Meter (PSM), yakni strategi penetapan harga yang dilakukan dengan tujuan untuk melakukan pendekatan terhadap kebutuhan/permintaan konsumen. Didasari persepsi konsumen terhadap nilai/value produk yang diterima.
  2. b) Diskriminasi Harga, yakni kebijakan untuk menentukan harga jual yang berbeda untuk satu jenis produk yang sama dalam satu segmen pasar. Beberapa faktor yang bisa mempengaruhi diskriminasi harga misalnya wilayah, konsumen, waktu, kualitas, dan bentuk produk.

(3) Strategi Penetapan Harga Berdasarkan Persaingan. Strategi ini menyoroti harga produk sejenis yang dikeluarkan oleh industri pesaing. Ada dua metode yang bisa digunakan, yakni:

  1. a) Perceived Value Fixing, yakni penetapan harga jual berdasarkan harga jual rata-rata produk sejenis.
  2. b) Sealed Bid Pricing, yakni penetapan harga jual berdasarkan penawaran yang diajukan oleh pesaing.

Dari ketiga strategi tersebut, kombinasikan pula dengan kategori umum strategi seperti Harga Premium, harga penetrasi pasar, harga ekonomis dan harga psikologis. Kategori Harga premium paling efektif diterapkan di awal usaha dan ideal untuk produk atau jasa yang unik, tidak biasa dan memiliki value baik dari segi product packaging yang mendukung atmosfer produk premium.

Kategori harga penetrasi pasar, merupakan tehnik yang bisa membuat konsumen berpaling dari kompetitor dan membantu pebisnis untuk meningkatkan awareness (kesadaran) konsumen pada produk.

Tapi perlu diingat, kategori harga ini, pebisnis harus siap untuk mendapatkan income yang lebih sedikit dan beresiko bila dilakukan terus menerus dalam waktu panjang. Pada umumnya, setelah periode penetrasi pasar tercapai harga perlahan akan naik sesuai dengan posisi mereka di pasar

Berikutnya, Kategori Harga Ekonomis. Kategori ini berbeda dengan kategori penetrasi pasar, karena umumnya, size atau porsi dan ukuran kemasan produkpun disesuaikan dengan kategori ekonomis. Kategori ini digunakan untuk kondisi pasar produk yang sangat  ‘sensitif harga’.

 Lalu yang terakhir, Kategori Harga Psikologis ini dalam penerapannya membutuhkan triger dari kemampuan komunikasi tim pemasaran yang mengarahkan emosi konsumen untuk merespon pada harga pada tag. Seperti misalkan, harga lelang dari produk preloved artis ternama.

Demikian pembahasan mengenai strategi penetapan harga dan kategori yang mungkin ingin Anda ketahui. *

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry