Prof. Dr. Muhammad Luthfi, drg. M.Kes – Guru Besar Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Airlangga

KARIES gigi adalah penyakit yang paling banyak terjadi pada anak-anak (Global Burden of Disease Collaborative Network, 2020). Kondisi ini sering disepelekan, namun bisa berakhir dengan penurunan kualitas hidup.

Berawal dari rasa tidak nyaman dan nyeri yang terus menerus, dan akhirnya menyebabkan awal terjadinya penyakit sosial, bahkan kerugian finansial, karena harus mengeluarkan biaya yang cukup besar untuk perawatan gigi dalam jangka waktu lama. Untuk itu pemantauan dan pencegahan karies gigi sejak dini sangatlah penting.

Konsumsi gula anak-anak meningkat selama lockdown pandemi COVID-19. Di Indonesia, selama pandemi, sebagian besar proses pembelajaran di sekolah dilakulan secara online, sehingga anak-anak harus menghabiskan waktu yang cukup lama di dalam rumah.

Penutupan sekolah dan pekerjaan orang tua yang jauh dari tempat tinggal akan menambah beban orang tua dalam mengasuh dan merawat anaknya, terutama bagi ibu yang bekerja.

Adanya perubahan ini dapat mempengaruhi terjadinya karies gigi anak karena pendapatan orang tua yang menurun, stres yang dialami orang tua, dan kelalaian pada  pola asuh terhadap anaknya menjadi faktor risiko terjadinya karies gigi pada anak usia dini, selain itu gaya hidup anak dan pola makan tentu bisa saja berubah menjadi pola makan yang dapat memicu terjadinya karies gigi.

Selain itu, kondisi lockdown berpotensi menyebabkan terjadinya kejenuhan, kesusahan, ketidaksabaran, gangguan, dan berbagai manifestasi neuropsikiatri pada anak-anak karena sehari-hari hanya berada di dalam rumah. Aspek psikososial ini dapat menyebabkan anak melakukan makan berlebihan dan peningkatan konsumsi makanan yang membuatnya tenang.

Menurut survei yang dilakukan oleh Scarmozzino pada tahun 2020 di Italia selama lockdown COVID-19, makanan yang bisa membuat tenang banyak mengandung gula (42,5%), terutama cokelat, es krim, dan camilan asin (23,5%).

Makanan ini, terutama kaya akan karbohidrat sederhana, dapat mengurangi stres, karena meningkatkan produksi serotonin, yang memengaruhi suasana hati secara positif.

Untuk mengatasi meningkatnya karies gigi pada anak usia dini setelah pandemi covid 19 perlu dilakukan hal berikut di bawah ini.

  1. Jadwalkan kunjungan ke dokter gigi dengan cara membuat janji dengan dokter gigi anak untuk melakukan perawatan secara rutin dan melakukan perawatan yang tertunda selama pandemi covid 19.
  2. Meningkatkan kebiasaan kebersihan gigi yang baik dan benar dengan cara mengajari cara menyikat gigi paling sedikit 2 kali sehari dengan menggunakan pasta gigi yang mengandung fluoride serta menggunakan benag gigi pada celah gigi yang sulit dibersihkan dengan sikat gigi.
  3. Mengendalikan pola makan dengan cara mengontrol pemberian konsumsi makanan sehat dan seimbang dengan cara membatasi makanan dan minuman yang tinggi gula dan karbohidrat serta memberikan makanan yang kaya nutrisi supaya dapat menjaga Kesehatan gigi dan tubuh secara keseluruan.
  4. Memberikan pemahaman tentang pentingnya perawatan gigi dengan cara mengajari anak anak tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi dan kunjungan ke dokter gigi dengan cara memberikan penjelasan akibat buruk yang terjadi jika mereka tidak menjaga Kesehatan gigi dengan baik.
  5. Membiasakan perilaku menyikat gigi secara rutin terutama pada saat setelah makan dan sebelum tidur.
  6. Memberikan dukungan emosional dengan membicarakan terkait perasaannya selama pandemi covid 19 untuk menghilangkan kecemasan dan stres nya, oleh karena stress dapat mempengaruhi Kesehatan gigi. *
Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry