SURABAYA | duta.co – Lima negara Asia Afrika yakni Nigeria, Kenya, Mali, Pakistan dan Nepal mengunjungi SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) Surabaya, Jumat (28/7/2023).
Kelima negara itu sedang mengikuti program bernama SSTC Offline Training on Strategic Partnership Between Government and Muslim Religious Leaders in Reproductive Health, Family Planing, Prevention of Child Marriage and Reducing Stunting.
Smamda Surabaya menjadi salah satu tempat yang dikunjungi untuk melihat dari dekat program pembelajaran di sekolah swasta terbaik di Surabaya itu.
Di hadapan para undangan, Kepala Smamda Surabaya, Astajab, MPd membeberkan semua hal yang ada di sekolah itu. Mulai kelas internasional yang setiap tahun peminatnya selalu bertambah hingga semua hal yang kaitannya dengan keislaman.
“Pada intinya kami senang. Saling berbagi ilmu. Sekolah kami ini juga mendukung segala hal yang ada kaitannya dengan kesehatan reproduksi, stunting, pernikahan dini dan sebagainya. Kami ingin anak didik kami bisa lebih sehat sehingga generasi bangsa ke depan juga sehat,” ujar Astajab.
Kunjungan ke Smamda Surabaya adalah salah satu agenda dari kegiatan yang bekerjasama dengan BKKBN dan sekretariat negara itu.
Ukik Kusuma Kurniawan, perwakilan dari BKKBN mengatakan lima negara Asia Afrika itu berada di Indonesia selama lima hari untuk mengikuti pelatihan masalah kesehatan reproduksi, pengendalian stunting, dan lainnya.
“Selain pelatihan dalam kelas, kami ajak mereka untuk mengunjungi banyak tempat seperti RS Haji, Muslimat termasuk ke Smamda Surabaya. Kenapa Smamda Surabaya? Karena kami melihat ini sekolah keren di Jawa Timur,” ungkapnya.
Dalam kesempatan itu. para undangan yang hadir juga diajak mengelilingi untuk melihat fasilitas yang ada di Smamda Surabaya. ril/end
