DIPERBAIKI. Jalan Empunala segera diperbaiki setelah mengalami kerusakan. (DUTA.CO/YUSUF W)

MOJOKERTO | duta.co – Komisi II DPRD Kota Mojokerto melakukan sidak ke Jalan Empunala yang mengalami ambles di sejumlah titik. Jalan Empunala baru saja selesai dilakukan peningkatan jalan dengan melakukan pelebaran dan pengaspalan.

“Kalau diperbaiki harus semaksimal mungkin karena membahayakan masyarakat,” tandas Ketua Komisi II DPRD Kota Mojokerto Agus Wahjudi Utomo A.M.D di sela-sela sidak, Senin (30/1/2023).

Jalan Empunala baru saja selesai dilakukan peningkatan jalan, salah satunya dilakukan pelebaran jalan dengan menutup sungai Jalan Empunala. Sesuai dengan kontrak, pelaksanaan peningkatan jalan hingga 31 Desember 2022. Dengan demikian, mega proyek Pemkot Mojokerto belum genap sebulan selesai dikerjakan.

Proyek dikerjakan oleh PT. PP Presisi, tbk sebagai pemenang tender. Anggaran untuk pengerjaan proyek inj sekitar Rp 101 miliar. Anggaran tersebut merupakan pinjaman Pemkot Mojokerto pada program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Pada Kamis (26/1/2023) Jalan Empunala mengalami ambles. Diduga, penyebabnya adalah sejumlah truk dengan tonase besar yang melintas di Jalan Empunala.

Agus menduga, Jalan Empunala ambles karena pengerjaan proyek tidak sesuai dengan spek. “Secara teknis kami tidak memahami tetapi secara umum jalan ini baru beberapa hari selesai diperbaiki sudah seperti ini. Artinya, kami berhak meragukan kualitas pengerjaan proyek tidak sesuai spek,” katanya.

Politisi Golkar ini mengaku kecewa pada kontraktor yang mengerjakan proyek Jalan Empunala. “Pada awalnya kami percaya kontraktornya adalah BUMN, ternyata pada kenyataannya tidak lebih baik dari kontraktor lokal,” tandasnya.

Sedangkan Kabid Bina Marga DPUPRPRKP Kota Mojokerto Endah Supriyani ST mengatakan, rusaknya Jalan Empunala disebabkan beberapa faktor. “Yang jelas, saat pelaksanaan, sesuai dengan teknis sudah melakukan semua persyaratannya,” katanya.

Namun, jika setelah Jalan Empunala difungsikan ternyata ada kerusaka, saat ini sedang dilakukan perbaikan agar segera dipergunakan lagi oleh masyarakat. “Secara kualitas, sudah dilakukan uji laboratorium persiapan tanah untuk badan jalan, uji untuk aspal juga sudah, hasilnya sesuai,” jelasnya.

Sedangkan untuk penyebab kerusakan, Endah enggan menyalahkan satu pihak. “Pengawasan yang sudah maksimal mungkin jadi penyebab kerusakan atau kerusakan salah satunya mungkin karena kendaraan yang melintas melebihi kelas jalan,” katanya.

Menurutnya, sebelumnya ada pengecoran jalan Bypass yang merupakan jalan nasional, sehingga ada pengalihan arus lalu lintas. Truk tonase besar yang seharusnya lewat jalan Bypass, terpaksa dialihkan melewati Jalan Empunala.

“Perbaikan menjadi tanggung jawab kontraktor karena masih dalam pemeliharaan selama satu tahun. Anggaran sebesar lima persen dari nilai proyek tidak dicairkan selama dalam masa perawatan,” pungkasnya. (ywd)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry