SURABAYA | duta.co – Jawa Timur, terlebih Kota Surabaya, sudah mendapat lampu merah terkait korban Covid-19. Tambahan pasien positif terus meningkat. Terbaru sudah melewati angka DKI Jakarta.

Kemarin, pasien positif masih berada di angka 267. Semalam sudah mencapai 386 orang karena ada tambahan 119. Padahal DKI waktu itu hanya 59 pasien. Sementara, pasien PDP di Jatim juga meningkat berada pada angka 1383 orang dan pasien ODP 13.658 menjadi 14.092 orang.

Lagi-lagi Surabaya menjadi penyumbang terbanyak. Dari jumlah positif Covid-19, Surabaya terdapat tambahan 83 orang. Sehingga kini di Surabaya saja, ada 180 orang dengan positif Covid-19.

“Ini sudah lampu merah. Harus ada kebijakan lebih ketat, usulkan segera Pembatasan Sosial Bersakala Besar (PSBB) untuk meminimalisir penularan wabah Coronavirus Disease (Covid-19),” demikian disampaikan Anwar Sadad, Wakil Ketua DPRD Jawa Timur notabene Sekretaris PDP Gerindra Jatim kepada duta.co, Senin (13/4/2020).

Menurut Cak Sadad, panggilan akrabnya, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa sudah waktunya mengusulkan PSBB, mengingat penularan Covid-19 sudah meluas dan terjadi transmisi lokal di Jatim.

Dalam kondisi begini, tegasnya, selamatkan dulu nyawa rakyat, ambil langkah intervensi yang ekstrem, mengingat angka kematian akibat wabah Covid-19 di Jatim cukup tinggi. Ia khawatir, jika kebijakan PSBB terlambat diambil, Pemprov Jatim akan semakin kesulitan menanggulangi Covid-19 dan menimbulkan korban jiwa yang cukup besar.

“Mortality (kematian red.) mendekati 8 persen itu tergolong sangat tinggi,” kata Sekretaris DPD Gerindra Jatim itu.

Diakui Sadad, bahwa, bagi Gubernur Khofifah, ini adalah dilema besar jika kebijakan PSBB itu diberlakukan. Pasalnya, risiko sosial ekonomi yang ditanggung oleh masyarakat cukup besar, sehingga Pemprov Jatim harus melakukan intervensi dengan menggelontorkan bantuan sosial kepada masyarakat miskin.

“Memang, penanganan Covid-19 ini bertumpu risiko sosial ekonomi. Pemerintah tidak boleh gamang. Jangan sampai pertimbangan sosial ekonomi ‘menghalangi’ pemerintah mengambil langkah drastis penyelamatan. Nyawa harus berada di atas segalanya,” tambahnya. (mky)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry