BANDEL : Go-Jek masih beroperasi meski dalam proses perizinan (duta.co/Nanang Priyo) 

KEDIRI| duta.co – Berapa biaya dibutuhkan untuk berkeliling Kota Kediri atau menuju lokasi wisata? Atau ingin memesan makanan meski harus tengah malam. Sebagian besar warga Kota Kediri yang ditemui, bahkan beberapa pelajar mengakui memilih layanan jasa transportasi online atau disebut Go-Jek.

Seiring kemajuan jaman, dituntut kecepatan dan pelayanan, tentunya keberadaan becak bisa dianggap sisa orde baru. Pada era globalisasi, masyarakat memilih layanan jasa yang transparan dan tentunya lebih murah.

“Selamat datang Go-jek dan selamat tinggal abang becak,” kata Ketua PCNU Kota Kediri, KH.Abu Bakar Abdul Djalil, Kamis (26/10) ditemui di rumahnya, menyikapi keberadaan Go-Jek mampu bekerja secara profesional.

Ketika disinggung bahwa jasa transportasi tersebut belum memiliki izin operasional, Gus Ab, sebutan akrabnya mengaku kaget karena hampir setahun ini telah beroperasi. Pertanyaan yang kini muncul, kenapa selama ini pihak – pihak terkait berdiam diri.

“Kami masih menunggu kabar dari pengelola Go-Jek Kediri untuk digelar pertemuan. Informasi yang kami dapat, penanggung jawabnya masih di luar kota,” jelas Kabag Humas Protokol, Apip Permana dikonfirmasi pasca pertemuan dengan perwakilan abang becak yang menggelar demo di Balai Kota Kediri.

Saat puluhan tukang becak akan menyegel Kantor Go-Jek berada di Jl. Brigjen Katamso, sontak Kapolsek Kota Kompol Sucipto meminta jangan berbuat anarkis. Salah satu staf Go-Jek kemudian ditemui dan diminta agar tidak beroperasional dulu.

Kenyataannya pada hari ini, Go-Jek kembali beroperasi dan terlihat kantornya kembali buka. Saat kembali didatangi kantornya, Ibnu selaku koordinator tenaga keamanan, meminta untuk menghubungi Muslik, selaku Satgas Go-Jek area Kediri.  Namun sayang, berulangkali dihubungi dan ditinggalkan pesan, orang yang dipercaya atas pengelolaan Go-Jek ini, tidak memberikan respon apapun. (nng)

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry