Uji coba pembelajaran tatap muka. (DUTA.CO/Amin)

BANGKALAN | duta.co – Untuk mengantisipasi munculnya cluster baru covid-19, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bangkalan, H Sudiyo SKep menyarankan agar guru dan murid menjalani tes rapid sebelum melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah.

“Kalau memang sekolah sudah mengajukan dan siap untuk masuk sekolah, semua murid semua guru saya sarankan untuk dilakukan pemeriksaan rapid test,” kata Yoyok sapaan akrabnya, Ahad (15/11).

Dikatakan dia, untuk pemeriksaan tes rapid guru dan murid ini, Dinkes Bangkalan siap untuk memfasilitasinya. “Satuan penanganan tugas covid-19 Kabupaten Bangkalan dalam hal ini Dinkes, siap memfasilitasi itu (tes rapid, red), jelas gratis karena ini untuk anak sekolah dan itu sudah ada ketentuannya,” jelasnya.

Dijelaskan Yoyok, sampai saat ini, dari 18 kecamatan yang ada di Bangkalan, 10 kecamatan masih berada di zona oranye. “Saat ini  zona oranye di Bangkalan masih ada 10 kecamatan,” terangnya.

Oleh sebab itu, kata Yoyok, untuk rencana kegiatan pebelajaran tatap muka langsung di sekolah terutama di tingkat SD dan SMP, pihaknya mengacu kepada Permenkes poin 1.

“Kalau kita mengacu kepada Permenkes, sebenarnya untuk kegiatan belajar tatap muka langsung di Bangkalan belum boleh, untuk itu (belajar tatap muka, red) harus zona hijau, tapi kita sudah pada zona kuning dan untuk PTM kita merujuk pada poin 1 di Permenkes itu, yakni kegiatan masyarakat. Jadi masyarakat boleh melakukan kegiatan apa saja asalkan dengan menggunakan protokol kesehatan dengan ketat dan ini yang kita ambil sebagai patokan,” tuturnya.

Ditambakan Yoyok, PTM untuk sekolah tingkat SD dan SMP di Bangkalan masih dalam taraf uji coba. “Dalam rangka untuk memutus rantai penyebaran dan tidak ada peningkatan kasus baru atau cluster-cluster baru covid-19 di tingkat sekolah, maka kami akan memberikan rekom, untuk daerah yang sudah zona kuning, silakan dengan menggunakan protokol kesehatan yang ketat, tapi PTM ini dalam taraf uji coba dulu,” katanya.

Uji coba pembelajaran tatap muka akan dievaluasi. “Nanti kalau sudah berhasil 2 minggu maksimal 1 bulan-lah, kita evaluasi. Di situlah akan diketahui apakah ada penambahan cluster baru di sekolah atau tidak, baru nanti kita kembangkan untuk masuk sampai 50 persen dari jumlah murid di masing-masing sekolah yang berada pada zona kuning,” pungkasnya. (min)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry