Tampak salah seorang pekerja sedang sefang mengawasi proses pengepakan semen

TUBAN | duta.co – Di tengah tantangan ketatnya persaingan pasar, PT. Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI) melaporkan kinerja keuangan periode kuartal ketiga tahun 2023 membukukan pendapatan seberas Rp. 8,96 triliun.

Meski mencatat peningkatan volume penjualan segmen semen dan terak lebih banyak dibandingkan 2022, laba bersih SBI 2023 terbilang menurun jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2022 yang mencatat Rp. 9,09 triliun.

Peningkatan biaya produksi dan biaya retribusi dampak dari kenaikan bahan bakar menjadi salah satu faktor penurunan laba anak perusahaan Semen Indonesia. Meski mengalami penurunan SBI tetap mampu menjaga kinerja positif dengan mencatatkan laba bersih Rp553 miliar.

Capaian ini juga diperoleh dari kontribusi penurunan biaya keuangan, program-program inovasi dan efisiensi yang dijalankan Perusahaan di berbagai lini, serta pemanfaatan bahan baku dan bahan bakar alternatif yang akan terus berkelanjutan untuk mengantisipasi tantangan biaya energi dan bahan baku saat ini.

Truk molen sbi

Realisasi pembangunan infrastruktur dan Proyek Strategis Nasional (PSN) terutama di Pulau Jawa berkontribusi pada lini bisnis beton jadi (ready-mixed concrete) dan agregat, dimana volume penjualan beton siap pakai meningkat sebesar 3% dan agregat naik 2% dibandingkan dengan tahun lalu di periode yang sama.

Di sisa tahun 2023 ini, diharapkan pembangunan infrastruktur termasuk PSN terus berjalan dengan lancar meskipun industri dan pasar sedang berhadapan dengan tahun politik.

Menanggapi hasil kinerja pada kuartal ketiga tahun 2023, Direktur Utama SBI, Lilik Unggul Raharjo menyatakan bahwa Perusahaan tetap optimis dalam mencapai pertumbuhan kinerja perusahaan yang solid. Selain itu, sinergi dengan SIG sebagai induk perusahaan turut membantu Perusahaan dalam pengelolaan pasar dan harga yang berdampak langsung pada peningkatan kinerja.

“Kami optimis mencapai target kinerja seiring perkembangan pasar. SBI terus memperkuat sinergi dengan SIG selaku induk usaha serta kemitraan strategis dengan Taiheiyo Cement Corporation (TCC), memastikan operasional yang efisien, memberikan nilai tambah dan meningkatkan kolaborasi dengan pemangku kepentingan untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan,” ujar Lilik Unggul Raharjo, Selasa, (31/10/23). (sad)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry