SEMBUH: Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni saat rilisdi hadapan media Jum’at (17/4). Dia menyatakan, pasien yang sudah sembuh ini sebenarnya sudah diketahui 2 hari lalu. Duta/Siti

PONOROGO – Kabar gembira, satu pasien positif corona kluster Sukolilo, dinyatakan sembuh. Pasien berjenis kelamin perempuan ini sudah dipulankan dari RSUD dr Harjono Ponorogo sejak 2 hari lalu. Tapi perawat di Puskesmas Nailan, Slahung ini, harus harus menjalani isolasi mandiri di rumah.

Sedangkan dari tracing yang dilakukan terhadap 99 orang kluster Sukolilo, 2 orang dinyatakn positif dan saat ini dirawat, 3 lainnya masih menunggu hasil swab dan Balitbangkes Jakarta.

Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni, dalam rilisnya di hadapan media Jum’at siang (17/4) menyatakan, pasien yang sudah sembuh ini sebenarnya sudah diketahui 2 hari lalu. Tapi hasil resmi dari Balitbangkes baru diterima hari ini, Jum’at (17/4) ,sehingga baru diumumkan.

“Alhamdulillah berita baik, salah satu apsien terkonfirmasi corona, dinyatakan sembuah. Dan yang bersangkutan sudah pulang dan saat ini menjalani isolai mandiri di rumah,” jelas Bupati di Pringgitan Kabupaten Ponorogo didampingi oleh pimpinan DPRD Ponorogo.

Pasien yang dinyatakan sembuh ini, menurut Ipong, adalah pasien nomor 4 kluster TKHI Sukolilo, sedangkan pasangannya masih menjalani rawat inap di RSUD dr Harjono. Sedangkan dari hasil tracing terhadap 99 orang yang pernah kontak dekat dengan 6 pasien tersebut, hasilnya 2 positif dan 3 lainnya dari rapit tes reaktif ( positif), tapi masih menunggu kepastiannya dari hasil swab.

“Dari tracing 99 orang yang intens kontak dengan 6 pasien 2 positif fan 3 lainnya masih menunggu hasil swab. Sehingga saat ini mereka menjalani perawatan di RSUD, ada 3 pasien yakni suami, istri dan anak yang juga dirawat isolasi dalam satu ruangan . Mudah-mudahan hasil swabnya negatif,” imbuh Ipong.

Tapi diakui, 3 orang yang sedang menunggu hasil swab ini kondisi fisiknya bagus, juga hasil rontgen paru-parunya dalam kondisi baik. “3 orang ini kendati kondisi fisiknya lebih bagus, tapi belum boleh dinyatakan sembuh karena masih menunggu hasil swab. Untuk PDP sendiri hingga saat ini tinggal 3 orang yang dirawat diruang isolasi  RSUD dr.Harjono,” jelasnya.

Namun ada 1 orang ASN di UPPTD Dinas PU Babadan, Ponorogo asal Magetan yang meninggal,Kamis (16/4) di mana statusnya dinyatakan PDP di Magetan. ASN yang dirumahkan ( work from home) sejak 28 hari lalu ini, ternyata pernah kontak dengan teman-teman kerjanya 10 hari lalu. Sehingga UPTD PU Babadan, Ponorogo ditutup hingga 2 minggu ke depan dan dilakukan penyemprotan disinfektan dan seluruh pegawai UPTD tersebut menjalani isolasi mandiri.

“Dua hari lalu PDP Magetan meninggal. Almarhum merupakan ASN di UPTD Dinas PU di Babadan, Ponorogo . Dia 28 hari  tidak masuk karena terkena kebijakan kerja di rumah, sehingga kemungkinan kena ( corona) di Magetan. Statusnya PDP dan sudah diswab tapi hasilnya belum keluar, mudah-mudahan meninggal bukan karena corona sebab sebelum dinyatakan PDP dia punya riwayat sakit jantung dan hipertensi,” jelasnya.

Dari hasil tracing terhadap 35 orang  yang pernah kontak dengan yang bersangkutan, semua dalam kondisi sehat-sehat saja. Karena mengaku kangen dengan teman-teman kerjanya yang bersangkutan masuk kerja 10 hari lalu sebelum meninggal. Dia mengadakan kontak dengan teman-temannya.  sna

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry