IGD dr R Koesma Tuban ditutup sementara (duta.co/syaiful adam)

TUBAN | duta.co – Pelayanan ruang Instalasi Gawat darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Koerma Tuban, terpaksa dilakukan penutupan sementara hingga tujuh hari kedepan. Kebijakan tersebut diambil setelah sebelumnya seorang dokter IGD Devid Erfiyanto meninggal dunia dikarenakan terpapar Corona Virus Disease (Covid-19).

Direktur RSUD Dr Koesma Tuban, Saiful Hadi saat dikonfirmasi mengatakan langkah tersebut diambil setelah pihak jajaran managemen mengelar rapat darurat untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan.

“Kami tegaskan hanya pelayanan diruang IGD yang dilakukan penutupan sementara selama tujuh hari, mulai selasa (6/10/2020) hingga Selesa (12/10/2020). Sedangkan pelayanan yang lainnya masih seperti biasa,” tegas Direktur RSUD Dr Koesma Tuban.

Lebih lanjut Saiful menambahkan selama ditutupnya IGD RSUD dr Koesma Tuban, pelayanan rawat jalan di ruang IGD sementara dialihkan ke rumah sakit lain, seperti RSNU Tuban, RS Medika Mulia Tuban dan RS Muhamaddiyah Tuban.

Pria yang pernah menjabat sebagai Kapala Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban ini menerangkan selain dr Devid Erfiyanto yang meninggal beberapa waktu lalu akibat Covid-19. Berdasarkan tracing tim gugus tugas 1 dokter dan 2 perawat dinyatakan positif.

“Sebenarnya dalam satu grup jaga ini ada 13 tenaga medis yang ditracing. Hasilnya ditemukan 3 tenaga medis terpapar covid-19. Yakni 1 dokter 2 perawat dan sisanya dinyatakan negative,”

Namun untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan dan menekan penyebaran Covid-19, gugus tugas langsung bergerak cepat dengan melakukan tracing pada seluruh tenaga medis yang bertugas di ruang IGD termasuk petugas kebersihan dan security.

“Saat ini ada 40 orang baik itu tenaga medis, security dan petugas kebersihan yang bertugas di IGD kita lakukan tracing dan dilakukan tes Swab. Sementara 3 orang yang terpapar 1 dokter dan 2 perawat sudah berada di ruang isolasi. Sedangkan tenaga medis yang lainnya yang bertugas di IGD yang tidak terpapar tetap diminta melakukan isolasi mandiri,” ungkap Dr Saiful.

Diketahui sebelumnya, di tutupnya ruang pelayanan IGD dr Koesma Tuban setelah adanya kabar duka seorang dokter yang bertugas di IGD meninggal dunia akibat terpapar Covid-19. Kamis (1/10/2020) lalu. dr. Devid Erfiyanto tertular virus yang pertama kali di temukan di Wuhan, China, saat yang bersangkutan menanggani pasien tanpa gejala

Diketahui saat menangani pasien dr. Devid Erfiyanto telah menerapkan protocol kesehatan dengan menggunakan Alat Pelindung Diri  (APD) lengkap. Namun dikarenakan yang bersangkutan memiliki penyakit bawaan, membuat dr. Devid Erfiyanto rawan tertular Covid-19.

Pria alumni Unair ini juga menghimbau kepada masyarakat selalu patuhi anjuran pemerintah dengan selalu menjalankan protocol kesehatan, pihaknya juga meningatkan kepada semuanya agar selalu dan biasakan menggukan masker saat beraktivitas diluar, dan jalankan pola hidup sehat dan bersih.

“Kami berharap dan meminta agar masyarakat selalu menggunkan masker saat beraktivitas dan sering-sering cuci tanggan dengan sabun dan air mengalir,” pungkas Saiful. (sad)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry