SIMBOLIS : Bupati Tuban menempelkan stiker secara simbolis di salah satu rumah warga sebagai simbol penghuni yang dilindungi BPJS Ketenagakerjaan. (duta.co/syaiful adam)

TUBAN | duta.co -Sadar pentingnya keselamatan kerja bagi masyarakat ditingkat pedesaan, Bupati Tuban, Fathul Huda resmikan Desa sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan. Kegiatan diawali dengan penempelan stiker secara simbolis di salah satu rumah warga sebagai simbol penghuni yang dilindungi BPJS ketenagakerjaan.

Bupati Tuban, Fathul Huda dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya acara tersebut. saya merasa bangga kepada semua pihak yang mendukung terselenggaranya acara ini karena acara semacam ini merupakan acara yang diimpikan oleh negara

“Bangsa dan negara bisa maju apabila setiap desa memiliki inovasi dan mandiri. Perkembangan desa yang luar biasa dapat membuat pendapatan per kapita naik 100 persen dan menekan angka pengangguran,” Ungkap Bupati saat membuka acara Desa Sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan, bertempat di pantai Desa Socorejo, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban. Minggu (22/9)

Mantan Ketua PCNU Tuban ini juga menyampaikan terkait dengan kesejahteraan masyarakat jangka panjang, Desa Socorejo telah memikirkannya dari sekarang dengan memberikan inovasi perlindungan kecelakaan kerja melalui BPJS Ketenagakerjaan. Hal ini merupakan terobosan yang luar biasa yang patut dijadikan percontohan untuk desa lainnya

“Saya harap kedepannya semua pihak mendukung sehingga nanti semua desa di Tuban dapat mengikuti desa sadar BPJS Ketenagakerjaan ini,” ujarnya.

Menurutnya kurangnya pengetahuan akan pentingnya asuransi ketenagakerjaan membuat minimnya respon masyarakat. diharapkan BPJS dapat proaktif mensosialisasikan pentingnya asuransi untuk perlindungan kerja masyarakat

“Kami berharap BPJS Semakin pro-aktif untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat, karena pemahaman seseorang terhadap BPJS Ketenagakerjaan tidak semuanya sama,” ungkap bapak empat anak ini.

Asisten Deputi Wilayah Bidang Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan Kantor Wilayah Jawa Timur Andrey Tuamelly  menyampaikan dengan diresmikannya Desa Socorejo sebagai desa sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan menunjukkan kepedulian negara untuk memberikan jaminan sosial kepada masyarakat pekerja.

“BPJS Ketenagakerjaan siap memberikan pelayanan dan perlindungan kepada masyarakat pekerja karena setiap orang berhak mendapatkan jaminan sosial ketenagakerjaan,” ucap Andrey Tuamelly

Lebih lanjut, Audrey menambahkan hampir 6000 Pusat Pelayanan Rumah Sakit di Jawa Timur telah bekerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat pekerja yang mengalami resiko sosial. dengan membayar premi 16.800 rupiah setiap bulan, saat pekerja mengalami kecelakaan kerja, negara melalui BPJS Ketenagakerjaan akan menggantikan biaya perawatan di Rumah Sakit, jelasnya.

“BPJS ketenagakerjaan juga mengcover pekerja yang mengalami cacat fisik dan meninggal dunia dengan jaminan sebesar 24 juta rupiah,” jelasnya.

Kepala Desa Socorejo Zubas Arief Rahman Hakin, SH menyampaikan bahwa Desa Sadar Jaminan Sosial di Socorejo merupakan hasil pencanangan dari Pemerintah Desa Socorejo dengan BPJS Ketenagakerjaan yang bertujuan sebagai perlindungan warga desa dari kecelakaan kerja. program ini juga dapat menekan angka kemiskinan yang ditimbulkan dari faktor kematian pencari nafkah.

Sementara untuk membayar BPJS Ketenagakerjaan sendiri Arief mengatakan warga cukup mengumpulkan sampah-sampah yang memiliki nilai ekonomis, seperti botol plastik dan kardus yang kemudian diserahkan kepada pihak desa yang mengelola bank sampah. Hasil dari penimbangan sampah tersebut tidak bernilai uang tunai melainkan sebagai pembayaran BPJS Ketenagakerjaan untuk satu keluarga

“Warga juga dapat menambahkan pembayaran BPJS dengan hasil tangkapan ikan dilaut. Pihak desa menargetkan pada akhir tahun pembayaran BPJS Ketenagakerjaan melalui bank sampah ini dapat mengcover sebanyak 3000 jiwa. Selain untuk mengurangi sampah, program ini juga membantu masyarakat yang selama ini tidak mempunyai asuransi kecelakaan kerja, jelasnya.

“Kami menargetkan pada akhir tahun program ini mampu mengcover 3.000 jiwa, disamping itu dengan pembayaran barang bekas atau sampah yang dapat didaur ilung ini mampu menguranggi sampah,” pungkasnya (sad)