Wakil Direktur bidang Umum dan Keuangan RSI A.Yani, Djunarjo, S.IP, MM memberikan souvenir kepada pasien Hemodialisis yang sedang melakukan cuci darah didampingi Wakil Direktur Medis drg Hj Laily Rachmawati, SpPeri, Kamis (12/3/2020). DUTA/endang

SURABAYA l duta.co – Hari Ginjal se-Dunia diperingati setiap tahun tepatnya setiap 12 Maret. Ironisnya, penyakit ginjal ini semakin lama semakin meningkat jumlah pasiennya. Bahkan hingga sampai harus cuci darah karena sudah mengalami gagal ginjal kronis.

Dari data yang ada, saat ini di dunia, jumlah penderita penyakit ginjal mencapai 850 juta orang di seluruh Indonesia. Itu artinya, satu dari sepuluh orang di dunia, menderita penyakit ginjal atau 10 persennya.

“Kalau di Indonesia ada 250 juta jiwa, tinggal dihitung saja, berarti ada 25 juta yang menderita penyakit ini,” kata dokter spesialis penyakit dalam RSI Surabaya Ahmad Yani, dr Arditiyo Achmad Ardhany, SpPD di sela peringatan Hari Ginjal se-Dunia, Kamis (12/3/2020).

Diakui dr Ardhany, penyakit ini memang bagaikan bom waktu. Ada yang menunjukkan gejala, namun ada banyak yang tanpa gejala yang jelas. Karena itu biasanya pasien itu selalu datang terlambat ke rumah sakit.

“Karena sejak ini harus mengetahui. Edukasi itu penting kepada masyarakat. Minimal mereka tahu ada delapan langkah yang harus diperhatikan agar penyakit ini bisa diketahui sejak dini. Di antaranya cek tekanan darah, gula dan kondisi kencing. Kalau sudah tahu sejak dini, aka penanganannya bisa lebih mudah dan tingkat kesembuhannya juga lebih maksimal,” jelasnya.

Tindakan preventif memang penting dilakukan. dikatakan dr Ardhany, ada tiga tahapan yang harus dilakukan yakni pencegahan primer sebelum timbulnya gejala, pencegahan sekunder yakni setelah ada penyakit dan tertier setelah ada penyakitnya.

“Kenali tanda-tandanya misalnya ada bengkak di punggung tangan, di kaki, pergelakangan kaki dan sebagainya. Ada gatal di sela-sela jari tangan, tidak nafsu makan dan sebagainya. Pokoknya ada kondisi yang tidak seperti biasanya, harus dicari penyebabnya,” jelasnya.

RSI Surabaya A.Yani sendiri mencatat, jumlah pasien penyakit ginjal ini semakin bertambah. Apalagi, ada fasilitas kesehatan yang bisa dimanfaatkan masyarakat untuk berobat.

Karyawan dan karyawati RSI Surabaya A.Yani turun ke jalan menyadarkan masyarakat untuk menjaga kesehatan ginjalnya, Kamis (12/3/2020). DUTA/endang

Bahkan, RSI yang berencana akan membangun gedung baru 12 lantai itu juga menambah jumlah mesin untuk program cuci darah. Sehingga jumlahnya kini mencapai 25 mesin dan tempat tidur.

“Pasiennya setiap hari lebih dari 30 orang, itu harus dibagi dua bagian. Kalau tidak nanti bisa penuh. Karena di ruang HD itu dokternya khusus dan perawatnya juga khusus,” tandas Wakil Direktur Bidang Medis, drg Laily Rachmawati, SpPeri.

RSI Surabaya A.Yani terus melakukan edukasi kepada masyarakat untuk melakukan tindakan preventif.

Di peringatan Hari Ginjal se-Dunia ini, karyawan rumah sakit di bawah Yayasan Rumah Sakit Islam Surabaya (Yarsis) itu menggelar aksi turun ke jalan membagikan brosur dan memajang spanduk dan pamflet yang berisi informasi tentang penyakit ginjal.

Selain itu, mereka juga membagi-bagikan souvenir kepada pasien yang sedang melakukan cuci darah di ruang Hemodialisis di lantai 1 Graha RSI. end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry