IRONIS : Supandi Waluyo (kanan) saat keluar dari Gedung DPRD Kabupaten Kediri (Nanang .P Basuki/duta.co)

KEDIRI|duta.co – Seakan tak pernah lelah berjuang demi masa depan ribuan Guru Tidak Tetap (GTT), Ketua Forum Tenaga Guru Honorer Negeri (FTGHN) Kabupaten Kediri, Supandi Waluyo kembali mendatangi gedung DPRD Kabupaten Kediri pada Selasa siang. Didampingi sejumlah pengurus lainnya, kehadiran mereka diterima Wasis, anggota DPRD dari Fraksi PDI Perjuangan untuk mempertanyakan kelanjutan hasil Rapat Dengar Pendapat (RDP) digelar tanggal 4 Pebruari lalu.

Sekira pukul 14.00wib, rombongan GTT ini kemudian diarahkan naik ke lantai dua dan diterima di ruangan khusus. Dalam pertemuan selama satu jam lebih ini, Supandi Waluyo menyampaikan hasil Rakornas GTT se – Indonesia bertempat di Jakarta.

“Kehadiran kami menyampaikan hasil rakornas di Jakarta, lalu didapat hasil bahwa gaji kesejahteran kami akan dinaikkan. Kemudian bagi berusia di atas 35 tahun akan diterima sebagai ASN tanpa test,” jelas guru SDN Karang Tengah III Kecamatan Kandangan ini.

Selain itu, juga disampaikan adanya sejumlah lembaga tidak mau menyerahkan data gurunya karena dikabarkan mendapat tekanan dari oknum atasan. Juga masalah kepindahan lembaga kenapa kini dipermasalahkan oleh pihak Dinas Pendidikan. “Selain permasalahan tersebut, kami juga mempertanyakan tindak lanjut RDP, namun didapat jawaban jika para anggota dewan tengah disibukkan dengan pekerjaan,” terangnya.

Supandi mewakili sedikitnya 6.011 guru honorer ini, berharap Bupati Kediri bersama Dinas Pendidikan untuk memberikan dukungan atas nasib mereka. “Kami sudah mengajukan permohonan sebanyak 4 kali kepada Ibu Bupati Kediri dan Kepala Dinas Pendidikan, namun belum ada tanggapan hingga sekarang. Jika pihak DPRD dan PGRI telah menyatakan mendukung nasib kami,” jelasnya.

Tentunya, bila permasalahan ini tak kunjung terselesaikan, maka ribuan nasib guru honorer jelas terabaikan. Padahal fakta menyebutkan mereka sebagian besar telah bekerja puluhan tahun dan mengaku bersemangat tidak mau kalah dengan para guru telah berstatus ASN.

“Kami akan tagih janji ke dewan serta menunggu respon baik dari pemerintah daerah juga Dinas Pendidikan,” imbuhnya. Sementara usai pertemuan, Wasis enggan memberikan penjelasan karena akan mempelajari berkas yang dibawa dari Jakarta. “Saya tidak komentar ya, akan kami pelajari dulu berkas – berkasnya,” ujarnya. (nng)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry