MAKASSAR | dura.co – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy merangkul kalangan civitas akademika dalam gerakan tanam 10 juta pohon. Mereka memiliki peran yang sangat besar dalam mencegah pemanasan global.

“Saya menghimbau kepada seluruh rektor dan seluruh mahasiswa, khususnya mahasiswa pecinta alam, untuk mensosialisasikan gerakan menanam 10 juta pohon dalam rangka mencegah terjadinya pemanasan global,” ucap Muhadjir di Universitas Hasanuddin, Makassar (26/7/2022).

Gerakan penanaman 10 juta pohon pertama kali di-launching Muhadjir, 24 Mei 2022 di Bali. Gerakan terus merambah daerah lain antara lain Riau, Sulawesi Selatan, Madura, Cirebon, Jakarta, Banten, Medan dan sejumlah daerah lain.

Ditargetkan sampai tahun 2023 bisa ditanam 10 juta pohon di seluruh Indonesia. Gerakan ini merupakan agenda Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM). Sekaligus bentuk komitmen Indonesia mendukung The Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) 2022.

Menurut Muhadjir, civitas akademika lebih mampu memahami dan mengerti tentang permasalahan serta efek yang terjadi akibat pemanasan global. “Oleh karena itu kita mengajak segenap civitas akademika untuk ikut serta dalam Aksi Nyata Gerakan Nasional Revolusi Mental melalui gerakan menanam 10 juta pohon,” ungkap Muhadjir saat memimpin langsung penanaman pohon bersama Rektor Unhas Jamaluddin Jompa

Menurut Muhadjir, penanaman pohon merupakan investasi untuk masa depan dengan membangun mental yang sadar mitigasi bencana serta peduli terhadap lingkungan. Tidak hanya itu, penanaman pohon buah khususnya, juga merupakan upaya membangun ketahanan pangan sekaligus sebagai instrumen tambahan untuk pengurangan stunting.

Muhadjir juga mengingatkan, penanaman 10 juta pohon tidak boleh sebatas aksi penanamannya saja namun pemeliharaannya juga harus terus berjalan. “Setelah ini jangan dibiarkan begitu saja sampai layu. Harus dijaga dan dipelihara agar nanti kita bisa menuainya,” kata mantan Mendikbud pada kabinet Jokowi pertama.

Rektor Universitas Hasanuddin Jamaluddin Jompa mengatakan, akan berkomitmen untuk terus melanjutkan gerakan penanaman pohon di lingkungan kampus, maupun di lingkungan masyarakat.

“Sebagai keluarga besar Unhas dan masyarakat Sulsel, kami merasa terhormat bisa menjadi bagian dari proses menggenapkan 10 juta pohon. Ke depan kita akan terus mendukung dan melestarikan budaya menanam pohon bukan hanya di Unhas tapi juga di berbagai kota di Sulsel,” ujarnya.

Berbagai jenis pohon seperti jati, matoa, mahoni, trembesi, tabe buya dan beberapa jenis pohon buah tumbuh subur di lahan kampus Unhas seluas 220 hektar. “Pohon-pohon tersebut kami pelihara dan rawat dengan baik sebagai warisan dari pendahulu kami yang merancang dan membangun kampus Unhas ini sebagai kampus hijau (green campus), yang pada akhirnya menjadi hutan kota dan menjadi bahagian dari Ruang Terbuka Hijau (RTH) kota Makassar,” imbuh Jamaluddin Jompa. (ANO/*)

Ket. Foto: Muhadjir (kanan) menanam pohon di kampus Unhas Makassar, Selasa (26/7/2022)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry