NGAWI | duta.co – Keluh kesah Suharsono Kepala Desa Sidorejo Kecamatan Geneng Kabupaten Ngawi, atas polemik yang terjadi di internal pemdes belum direspon Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMD) setempat. Jumat, (23/4/2021)
Meskipun beberapa kali mencoba menghubungi Kabul Tunggul Winarno Kepala DPMD di kantornya juga via seluler tidak ada tanggapan. Melalui Fuad Kepala Bidang Pemerintahan Desa DPMD, hal tersebut akhirnya terjawab.
Fuad mengatakan, mutasi jabatan perangkat desa memang kewenangan kepala desa (Kades), dan diperbolehkan menurut aturan. Ia memberi contoh salah satunya melalui proses evaluasi kinerja menyesuaikan tingkat kemampuan untuk kemajuan desa, bukan atas kepentingan pribadi kades.
“Untuk penyegaran dan kemajuan desa, menurut aturan itu diperbolehkan. Prosesnya bisa melalui evaluasi kinerja disesuaikan kemampuan sebagai pertimbangan, bukan mendasar kepentingan pribadi kades,” jelas Fuad pada Duta, Jumat, (23/4/2021)
Ia menambahkan, sebagai pemimpin harus dapat menciptakan suasana kondusif dan harmonis dengan perangkat desa yang membantu pekerjaannya, kalaupun terjadi permasalahan di desa bisa dikomunikasikan dengan Camat atau DPMD.
“Bila perlu kepala desa sidorejo nanti akan kita panggil,” ujar Fuad.
Sementara itu, terkait kepala desa sidorejo yang mengaku sebagai seorang jurnalis, Fuad menunjukan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 1/2015 pasal 58 huruf (i) tentang larangan kepala desa rangkap jabatan.
Sebelumnya, dugaan hubungan kurang harmonis di internal Pemdes Sidorejo, Suharsono Kades setempat berencana menambah karyawan dan ingin mereshuffel perangkat desa karena banyaknya pekerjaan desa, hanya dikerjakan 2 orang saja dari 13 perangkat desa yang ada.
Disisi lain, Suharsono juga mengaku sebagai seorang jurnalis di salah satu media yang berkantor di Tangerang Jawa Barat. Namun sayang, kartu pers miliknya belum sempat diperpanjang masa berlakunya.mif
