DIABETES : Prof Dr Abdul Ghofur MSi, yang menemukan alternatif pengobatan Diabetes melalui ekstrak Telo Ungu dan Kedelai Hitam. (duta.co/dedik ahmad)

MALANG | duta.co – Universitas Negeri Malang (UM) kembali menambah guru besarnya. Kali ini dosen biologi FMIPA UM menemukan alternatif pengobatan pada kencing manis melalui Telo Ungu.

Menurut Prof Dr Abdul Ghofur MSi, bahwa penelitiannya menggunakan ubi jalar ungu atau yang akrab disebut Telo Ungu. Bahan tersebut ia disertai dengan kedelai hitam sebagai alternatif pengobatan kencing manis atau diabetes melitus.

“Hewan coba tikus dalam penelitian ini sengaja  diberi pakan tinggi lemak dan disuntik oleh bahan kimia yaitu streptozotocin. Fungsinya, untuk membuat hewan tersebut dalam kondisi diabetes didasarkan pada kadar gulanya,” ungkap Abdul Ghofur, Senin (16/12).

Dosen yang telah mengabdi 34 Tahun ini menambahkan bahwa hewan coba yang telah dibuat menjadi diabetes diberi pengobatan dengan tanaman herbal berupa ubi jalar ungu. Selain itu juga dicampuri kedelai hitam atau tempe kedelai hitam yang kombinasi nya sudah di ekstrak.

“Dalam treatment selama 1 bulan, menunjukkan adanya perbaikan kondisi dan penurunan kadar gula darah pada mencit diabetes tersebut,” tambah pria asli Sidoarjo ini.

Ia berharap jika penelitiannya ini dapat bermanfaat terutama masyarakat Indonesia yang mengidap diabetes. Ia berpesan pula, agar masyarakat menerapkan gaya hidup sehat untuk menghindari berbagai macam penyakit demi kelangsungan hidup yang lebih baik.

Dalam kesempatan yang sama, UM juga mengukuhkan Prof Dr Susriyati Mahanal MPd. Ia berhasil menemukan instrumen deteksi kualitas air dengan indikator biologi benthos makroinvertebrata.

Melalui beberapa penelitiannya di sungai Metro dan Sungai Brantas menunjukkan hasil analisa kualitas air berdasarkan parameter fisiko -kimia dengan parameter biologi yang menggunakan instrumen deteksi kualitas air.

Hasil penelitian menunjukkan terdapat kesesuaian kualitas air antara yang dideteksi Berdasarkan parameter fisikokimia dengan kualitas air Berdasarkan parameter biologi menggunakan instrumen deteksi kualitas air dengan indikator biologi benthos makroinvertebrata

Melalui instrumen ini akan mudah diaplikasikan dan direkomendasikan untuk sekolah guna Kegiatan praktikum biologi pada materi pencemaran air sungai masyarakat luas semisal kelompok jejaring komunikasi pemantauan air (JKPKA) juga akan terbantu kan melalui instrumen satu ini

Manfaat lain dari penemuan ini akan meningkatkan partisipasi masyarakat untuk memonitor kualitas perairan disekitar mereka. Selain itu diharapkan munculnya kesadaran akan pentingnya menjaga ekosistem sungai pada masyarakat, hingga dapat meningkat  perilaku warga dalam peningkatan kualitas sungai. dah

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry