PRODUK MENINGKAT : Sugeng Kurniawan, Presiden Direktur PT Trias Sentosa Tbk menjelaskan produk industri flexible packaging dalam public expose kemarin. (dok/duta.co)

SURABAYA | duta.co – Pandemi Covid -19 yang berdampak luas terhadap hampir semua sektor lini bisnis, tidak dengan industri  flexible packaging. Pasalnya industri flexible packaging justru mengalami berkah dengan meningkatnya order baik di pasar domestik maupun ekspor. Tentu saja kondisi ini sangat menguntungkan bagi industri flexible packaging, produksi andalan PT Trias Sentosa Tbk.

Seperti dikatakan Sugeng Kurniawan, Presiden Direktur PT Trias Sentosa Tbk, selama pandemi Covid- 19, demand produk flexible packaging justru mengalami kenaikan yang signifikan. Hal ini terlihat dari penjualan perseroan yang mengalami pertumbuhan 10,7 persen hingga akhir September 2020.

“Kami optimistis dengan tingginya permintaan pasar akan produk flexible packaging. Hingga akhir tahun 2020 ini penjualan bisa tumbuh 11-12 persen. Karena masih ada sisa waktu tiga bulan untuk meningkatkan kinerja penjualan,” kata Sugeng Kurniawan kemarin saat paparan public di kantornya.

Sugeng Kurniawan menambahkan, salah satu penyebab kenaikan produk flexible packaging tersebut karena banyak produk sejenis impor yang harganya naik akibat kenaikan kurs dolar AS terhadap rupiah.  Sehingga banyak konsumen lokal yang mengalihkan permintaanya ke produk flexible packaging lokal salah satunya produksi PT Trias Sentosa Tbk.

Padahal selama ini jelas Sugeng Kurniawan produk flexible packaging impor cukup besar menguasai pasar domestik yakni sekitar 25 persen dari total kebutuhan market nasional. Sehingga imbasnya cukup dirasakan perseroan sekaligus menjadi tantangan untuk melakukan penetrasi pasar.

Selain itu, ujar Sugeng Kurniawan kenaikan juga dipicu naiknya produk makanan dan minuman dalam kemasan yang memerlukan flexible packaging. Selama pandemi Covid 19, pasar makanan dan minuman dalam kemasan mengalami kenaikan signifikan karena banyak orang berdiam diri di rumah.

“Bukan hanya pasar domestik saja yang mengalami peningkatan. Poduk kami mengalami peningkatan di pasar ekspor ke sejumlah negara. Karena kami juga terus intens mengembangkan produk-produk yang memiliki nilai tambah tinggi (high added value) yang banyak kami ekspor,” ujarnya.

Sebab itu, Sugeng Kurniawan yakin tahun ini penjualan perseroan bisa tumbuh sekitar 11-12 persen dengan nilai Rp 2,7 triliun. Sementara hingga kuartal ketiga penjualannya sudah mencapai Rp 2,2 triliun. Sedangkan laba bruto perseron naik 39.8 persen dengan nilia Rp 228 miliar. Selain dari pasar domestik, pihakny juga gencar mengekspor ke Jepang, Korea, Thailand, Malaysia, Singapura, Australia dan Amerika serta beberapa negara lainnya.

“Tahun depan kami lebih optimis. Growthnya akan lebih tinggi lagi. Sebab ekonomi akan tumbuh lebih bagus karena vaksin Covid diperkirakan sudah masuk ke Indonesia,” tandas Sugeng Kurniawan.

Terkait rencana kedepan, pihaknya akan terus meningkat efisiensi serta menambah kapasitas produksinya. Tahun depan selain akan menambah Gudang dengan investasi Rp 10-15 miliar, pihaknya juga akan menambah kapasitas produksi untuk produk yang memiliki nilai tambah tinggi dengan mendatangkan mesin baru.  Imm

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry