SURABAYA | duta.co – Berkembang isu tak sedap pasca penggerebekan ‘Party Gay’ di Hotel Oval yang dilakukan oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polrestabes Surabaya pada Sabtu (30/4) lalu. Ada dugaan keterlibatan pihak lain selain Polrestabes Surabaya dalam pengerebekan.
Namun hal itu langsung ditepis Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Muhammad Iqbal. Iqbal mengungkapkan ada ada keterlibatan pihal lain selain anggota polisi dari Polrestabes, sebab penggerebekan tersebut dipimpin langsung olehnya.
Iqbal mengatakan, bahwa dirinya dan jajarannya bermitra dengan siapa saja. Jadi ini salah satu formula memelihara keamanan di lingkungan masyarakat. “Informasi dari manapun sebanyak apapun ingin kami miliki untuk menjaga kemanan dan ketertiban di masyarakat untuk bisa melakukan penegakan hukum hingga langkah pencegahan,” terangnya, Kamis (4/5).
Salah satunya, lanjut Kombes Pol Muhammad Iqbal, saat itu pengurus ormas Islam memberitahu dirinya soal adanya pesta gay. “Seketika langsung saya jawab dan saya ucapkan terima kasih atas informasi yang diberikan masyarakat tersebut (pengurus ormas islam),” tegasnya.
Namun dengan catatan, masih kata mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya tersebut, tidak boleh ada yang melakukan tindakan-tindakan polisioner. “Karena negara ini adalah negara hukum, sehingga yang bergerak haruslah negara, dalam hal ini adalah Kepolisian Republik Indonesia yang diberikan perintah oleh undang-undang,” tandasnya.
“Saya tegaskan, tidak ada satupun yang melakukan penggerebekan itu yang bukan polisi, semuanya polisi,” bebernya kepada wartawan didepan halaman Mapolrestabes Surabaya.
Oleh karenanya, Iqbal mengkritisi media-media yang menyatakan Polrestabes Surabaya bekerja sama dengan ormas Islam untuk menggerebek pesta gay.
“Ya memang ada kerjasama, tapi hanya sebatas kerjasama pemberitahuan masyarakat saja. Jadi saya pastikan, saat itu tidak ada organisasi-organisasi yang ikut melakukan upaya paksa penggerebakan,” tutup Iqbal. tom/gal
