SURABAYA | duta.co – Wakil ketua Komisi E DPRD Jatim Artono menilai perhatian dari Pemprov Jatim terhadap keberadaan panti rehabilitasi sangat minim. Akibatnya kondisi pantai rehab maupun penghuninya sangat memprihatinkan.
“Kami sudah keliling di seluruh Jatim ternyata  keberadaan panti rehabilitasi sangat memprihatinkan. Gedung-gedung dan fasilitas untuk rehabilitasi tak layak untuk dihuni atau dimanfaatkan terutama sekali untuk panti jompo,” beber Artono saat dikonfirmasi Selasa (6/10/2020).
Politisi asal PKS ini berharap dari fakta tersebut, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa yang juga mantan Mensos lebih peduli lagi terhadap panti-panti rehabilitasi untuk masyarakat tersebut.
“Jatim memiliki 33 UPT Dinas Sosial dan 14  cabang atau total keseluruhan 47 panti yang dibawah pengelolaan Dinsos Jatim, dimana kondisinya sangat memperihatinkan sekali,” ujar pria asli Lumajang ini.
Kepedulian Gubernur Jatim memprioritaskan anggaran APBD Jatim untuk memperbaiki dan meningkatkan fasilitas di semua panti rehabilitasi sangat dibutuhkan.
“Setidaknya bisa meningkatkan kemampuan penghuni-penghuni panti yang hampir mayoritas adalah disabilitas. Mereka bisa mempunyai kesempatan yang sama dengan masyarakat umumnya. Ini harus diperhatikan gubernur Jatim,” pinta Artono.
Ia optimis Gubernur Khofifah mampu untuk meningkatkan kesejahteraan dan fasilitas di panti rehabilitasi tersebut.
“Anggaran APBD Jatim itu mencapai Rp 33 triliun, tentunya bisa diambilkan untuk membantu dan meningkatkan fasilitas di panti-panti rehabilitasi. Setidaknya bisa menjadi amal jariah untuk semuanya dalam memberikan perhatian kepada para penghuni panti rehabilitasi tersebut,” pungkas Artono. (ud)
Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry