Nyai Hj.Ucik Nurul Hidayati saat menjadi pembicara dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Ponpes An- Nidhomiyyah Taman, Sidoarjo, Selasa (27/9/2022).

SIDOARJO | duta.co – Perayaan maulid Nabi Muhammad SAW masih dianggap sebagai bid’ah oleh sebagian masyarakat. Penceramah asal Pasuruan Nyai hj. Ucik Nurul Hidayati mengingatkan agar masyarakat tidak terpancing dengan orang-orang seperti ini.

Fenomena ini menurutnya paling banyak di media sosial  mereka menganggap perayaan maulid nabi bid’ah. Padahal apa yang dikatakan tidak memiliki dasar kuat.

“Jika ada yang seperti itu ndak usah diladeni. Kalau diladeni nanti gegeran (bertengkar -red) dan akan membawa perpecahan umat Islam, nanti ada yang seneng itu,” jelasnya saat menjadi pembicara dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Ponpes An- Nidhomiyyah Taman, Sidoarjo, Selasa (27/9/2022).

Menurutnya, mereka ini tidak memiliki akar yang kuat dalam memahami, karena rata-rata referensinya adalah internet. Karena itu, Nyai Ucik menyarankan untuk menghindari perdebatan dengan orang-orang yang membidahkan perayaan maulid nabi. “Mereka ini bisanya suka ngotot padahal dasarnya ya di internet. Ngajinya di ustad google,” ucapnya.

Untuk menghadapinya, dirinya menyaraknan menjawab dengan memasukkan anak ke madrasah dan pondok pesantren. Jika ingin memahami dasar dan cara mencintai Nabi Muhammad, pesantrenlah solusinya. “Pesantren dianggap menjadi solusinya. Karena keilmuan para kiai di pesantren nasabnya jelas hingga rasulullah,” ungkap Pengasuh Ponpes Putri Al Ishlahiyyah Tumpuk Sambisirah Wonorejo Pasuruan ini.

Di pesantren anak akan diajarkan cinta pada nabinya. Salah satunya dikenalkan dengan sejumlah amaliah yang menandakan kecintaan pada nabi Muhammad SAW. “Masuk pesantren anak mau jadi apa semua terserah Allah. Tapi keberadaan Kiai, Ustad dan guru di pesantren merupakan jalan kenal dengan nabi,” ungkapnya.

Pesantren menjadi salah satu lembaga pendidikan yang memiliki metode lengkap. Di dalamnya diajarkan cinta agama juga cinta negara. Karenanya orang tua tidak perlu ragu untukmemasukkan anaknya ke pondok pesantren.

Sementara itu, Nyai Ucik mengaku senang setelah beberapa tahun lalu diterpa pandemi covid-19, saat ini bias merayakan kembali peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. “Alhamdulillah setelah beebrapa tahun lalu tidak bisa mengadakan perayaan seperti ini. Sekarang kita bisa berkumpul kembali dengan keadaan sehat. Perayaan maulid nabi itu berkah,” katanya. Zal

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry