SKRINING GIZI : Anak-anak dilakukan pemeriksaan untuk mengetahui tingkat kecukupan gizi mereka. DUTA/ist

Saat pandemi Covid-19 yang tidak tahu kapan berakhirnya, menjaga imunitas tubuh sangat penting. Selain mematuhi protokol kesehatan (3M) yakni mamakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan menjaga jarak. Karena imun yang kuat, virus apapaun termasuk Corona Virus Disease (Covid)-19 tidak akan bisa masuk ke dalam tubuh. Dan imun kuat itu dengan cara pemberian makanan bergizi terutama pada anak-anak.

—-

Pemenuhan gizi tubuh memang tidak mudah dilakukan. Apalagi saat pandemi ini, jutaan orang menganggur karena terkena dampak pandemi sehingga sulit untuk bisa memenuhi kebutuhan gizi keluarnya termasuk anak-anak yang sangat membutuhkan asupan gizi seimbang setiap harinya. Bukan hanya untuk imun tubuh, perkembangannya juga kecerdasannya.

Namun, pemenuhan gizi tetap harus dilakukan, apapun kondisi ekonomi yang sedang dialami keluarga. Karena itu, tiga dosen Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) yakni dr Hotimah Masdan Salim (Fakultas Kedokteran), Tri Wahyuni Bintarti (Fakultas Teknik) dan Fifi Khoirul Fitriyah (fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan) menggelar pengabdian masyarakat untuk memberikan penyuluhan dan skrining gizi.

Kegiatan ini diperuntukkan bagi anak-anak yang tergabung dalam Yayasan Taman Baca Rumah Kita di Tenggilis Kauman Surabaya pada 19 Oktober 2020 lalu.

“Anak-anak membutuhkan asupan gizi seimbang di masa pertumbuhannya. Karena dengan gizi yang baik, perkembangan fisik dan mentalnya juga baik. Sehingga bisa tumbuh menjadi manusia yang sehat dan cerdas di kemudian hari. Apalagi Indonesia membutuhkan sumber daya manusia yang handal,” jelas dr Hotimah selaku ketua tim pengabdian masyarakat ini.

Diakui dr Hotimah, tiga pilar utama yakni kesehatan, pendidikan dan ekonomi menjadi penentu kualitas SDM di Indonesia. Ukuran kualitas sumber daya manusia dapat dilihat pada Indeks Pembangunan Manusia (IPM), sedangkan ukuran kesejahteraan masyarakat antara lain dapat dilihat pada tingkat kemiskinan dan status gizi masyarakat.

Penentu kualitas SDM tidak hanya ditentukan oleh IPM. Kualitas SDM juga dapat dilihat dari kualitas pendidikan seorang anak. Tolak ukur keberhasilan akademik seorang anak di sekolah salah satunya adalah prestasi belajar yang merupakan output sekolah dan cerminan dari kemampuan kognitif siswa selama pembelajaran. Dan hal ini sangat berkaitan dengan kebutuhan gizi pada anak.

Karena itu, dalam pengmas kali ini, tiga dosen dibantu tiga mahasiswa melakukan edukasi dan skrining gizi anak-anak di Yayasan Taman Baca Rumah Kita tersebut. Skrining ini kata dr Hotimah,  untuk melihat satus gizi pada anak-anak pra sekolah dan sekolah, agar bisa memberikan program gizi yang tepat sasaran sebagai upaya pertahanan tubuh dalam meningkatkan imun sistem dan pencegahan infeksi Covid-19.

“Dan di kawasan Tenggilis Kauman merupakan wilayah yang cukup padat penduduknya dan masih banyak anak-anak yang berasal dari keluarga kurang mampu. Yayasan yang ada belum menyentuh ke masalah gizi, sehingga kami merasa perlu melakukan itu,” jelasnya.

Dikatakan dr Hotimah, perlunya peran tenaga Kesehatan untuk tetap mengedukasi dan memberikan dukungan sebagai upaya pencegahan dengan pemeberian edukasi tentang Kesehatan dan status gizi pada anak, maupun dengan pemberian sumplemen vitamin atau terapi jika diperlukan.

Para dosen dan anak-anak Yayasan Taman Baca Rumah Kita di Tenggilis Kauman Surabaya berfoto bersama usai kegiatan screening gizi. DUTA/ist

Tiga dosen itu pun memberikan penyuhan kepada anak-anak dan juga orang tuanya pentingnya memenuhi gizi seimbang agar tubuh sehat. Tidak harus mahal yang penting sesuai dengan yang dibutuhkan tubuh.

“Dalam menghadapi kondisi pandemi saat ini perlu digalakkan program kesehatan gizi sebagai upaya pencegahan dan persiapan pascapandemi,” tandas dr Hotimah.

Selain itu, tim pengmas Unusa juga melakukan skiring status gizi pada anak-anak.  Skrining itu meliputi beberapa hal. Di antaranya mengukur berat badan anak, tinggi, serta pemeriksaan lainnya. “Kami juga berikan suplemen berupa vitamin dan susu. Ini bisa membantu menambah peningkatan sistem imun,” tukas dr Hotimah.

Diharapkan dengan kegiatan ini, timbul kesadaran anak dan ibu untuk bisa menjaga asupan gizi seimbang. Anak-anak bisa menjaga apa yang dikonsumsinya dengan baik dan orang tua juga bisa memenuhi kebutuhan gizi anaknya dengan baik. Sehingga nantinya anak Indonesia bisa tumbuh sehat dan kuat. end/ril

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry