SAMPANG  | duta.co – Pemerintah kabupaten Sampang harus serius mengurus berbagai persoalan di sektor kesehatan. Khususnya, menangani penyakit Tuberkolusis (TBC). Sebab, pengidapnya cukup banyak dan sangat menghawatirkan.

Berdasar data yang dihimpun Duta Masyarakat, dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Sampang, jumlah penderita TBC pada tahun 2018 sebanyak 1.069 orang. Jumlah itu, akumulasi penderita lama dan baru.

Sementara kurun waktu tiga bulan terakhirr, mulai bulan Januari hingga akhir bulan Maret 2022, tercatat ada 194 orang mengidap penyakit TBC.

Dan jumlah tersebut merupakan hasil dari pemeriksaan 1.612 orang yang diduga terdeteksi TBC se-kabupaten Sampang.

Sementara Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinkes dan KB Sampang, dr. Yuliono mengatakan, jumlah pengidap TBC di 2022 diyakini bisa mengalami kenaikan jika dibandingkan dari tahun-tahun sebelumnya.

Menurutnya, mengobati secara intensif melalui seluruh fasilitas kesehatan, dapat mencegah dan menekan jumla penderita TBC,  dan cara terampuh untuk menghapus penyakit tersebut.

“Bahkan Kami juga mencari penderita TBC baru sebanyak mungkin, Sehingga, penderita TBC setiap tahun dapat tertangani dan berkurang,” paparnya.

Dijelaskan, pengobatan penyakit TBC memerlukan waktu yang tidak sebentar. “Paling tidak, selama enam bulan. Jika ingin sembuh total, setiap hari harus rutin mengonsumsi obat, dan pola hidup bersih dan sehat, ungkapnya.

“Hal sederhana yang dilakukan untuk menangkal penyakit TBC, wajib menerapkan pola hidup bersih dan sehat, serta tidak bergaul dengan penderita TBC itu sendiri,  serta Lingkungan harus bersih, dimana Rumah juga harus cukup pencahayaan dan sirkulasi udaranya, ” tutur Yuliono..

Ditambahkan Yuliono, target nasional, pada tahun 2030, kasus TBC bisa dieliminasi, dan tahun 2050, Indonesia bebas dari TBC. (tur)