SURABAYA | duta.co – Pemilih muda atau millenial menjadi salah satu kelompok yang digarap Ketua Dewan Penasehat DPD Gerindra Jatim Bambang Haryo Soekartono (BHS) dan Ketua Gerindra Surabaya Surabaya Cahyo Harjo Prakoso (CHP).

Mereka diberikan pendidikan politik untuk memberikan pemahaman pentingnya politik sebagai penentu kebijakan. Acara bertema “Milenial Peduli Politik” tersebut berlangsung di Mercure Surabaya Grand Mirama, Kamis (4/1/2024).

Ratusan milenial dan Gen Z berkumpul mendengarkan paparan dari para tokoh tentang pentingnya mereka memahami politik sebagai penentu kebijakan. Terutama terkait keputusan-keputusan pemerintah di segala bidang termasuk sistem pendidikan.

Diskusi selama hampir tiga jam itu berlangsung gayeng dan diwarnai pertanyaan kritis peserta millenial. Setiap pertanyaan peserta yang kebanyakan adalah mahasiswa ini dijawab BHS dan CHP secara lugas dan jelas.

Cahyo yang juga Staf Ahli MPR RI ini mengatakan, bahwa politik harus membawa persamaan, pemerataan dan keadilan bagi masyarakat Indonesia. Maka, pemuda perlu ikut andil dalam menentukan nasib bangsa ke depan.

Sebab 28,3 persen dari total penduduk Indonesia adalah pemuda dan merupakan faktor penentu Bangsa Indonesia.

Cahyo mengatakan, ajang diskusi politik sekaligus menjadi bagian dari komitmen Prabowo-Gibran dalam mewadahi aspirasi generasi muda. Ia mencontohkan, bagaimana Prabowo sebagai Ketua Umum Gerindra memberikan kesempatan kepada dirinya untuk memimpin Gerindra Surabaya.

“Kami juga berkomitmen memberikan pendidikan politik kepada generasi muda di Kota Surabaya. Ini tidak hanya tentang elektoral,” katanya.

Cahyo menyebut ada potensi 62 persen suara di Kota Surabaya adalah generasi milenial. Kendati demikian, ia menyadari masih ada pekerjaan rumah sebagai pimpinan partai politik yang harus dilaksanakan.

Pekerjaan rumah itu adalah memberikan edukasi politik kepada generasi muda tentang manfaat perjuangan melalui pesta demokrasi Pemilu 2024.

“Kita sebagai generasi muda, khususnya teman-teman ini masih pemilih pemula, belum pernah ikut partai atau kelompok politik, mereka harus mengetahui bahwa ini lho politik, bukan sesuatu yang jelek, bukan semata kepentingan pribadi. Politik adalah suatu keniscayaan dan sarana mulia untuk menentukan arah masa depan bangsa,” jelas Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Surabaya Prabowo-Gibran tersebut.

Sementara itu, BHS mengungkapkan jika acara ini merupakan sosialisasi politik kepada generasi muda.

“Karena generasi muda milenial ini jumlahnya cukup banyak, kalau di Surabaya ada sekitar 60 persen dari total pemilih. Dulu yang menggunakan hak pilihnya tidak lebih dari 30 persen,” ungkap BHS.

Ia berharap momen diskusi seperti ini dapat mendorong generasi muda sebagai penentu bangsa agar menggunakan hak pilih mereka sesuai hati nurani.

“Pemuda ini pemikirannya masih jernih, masih bersih, bisa menentukan yang terbaik untuk bangsa ini,” ucap Anggota Dewan Pakar DPP Partai Gerindra tersebut.

BHS juga berharap agar generasi muda sadar politik dan bisa memunculkan figur baru yang mewarnai kancah perpolitikan Tanah Air.

“Syukur-syukur kalau mereka mau ikut aktif di dunia politik, banyak generasi muda yang sudah jadi Anggota DPR RI di usia 23 tahun dan sebagainya. Dari Gerindra, dari NasDem dan sebagainya,” tandasnya.

Sebagaimana diketahui, jumlah pemilih pemula dari generasi muda sangat tinggi, namun tidak dibarengi dengan tingkat kesadaran memilih pasangan calon dalam Pemilu tahun-tahun sebelumnya. Zal

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry