SURABAYA | duta.co —  Lagi, terobosan UIN Sunan Ampel Surabaya untuk mencegah penularan Covid-19. Kali ini diinisiasi mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UINSA. Aplikasi ini merupakan karya tugas akhir Bayu Utomo, mahasiswa Program Studi Sistem Informasi yang berjudul aplikasi kehadiran pegawai berbasis mobile technology menggunakan algoritma crossing number.

Aplikasi ini menggunakan GPS position secara real time dari handphone pengguna yang divalidasi otomatis oleh sistem untuk mendeteksi pengguna berada didalam ataupun diluar lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya menggunakan algoritma crossing number.

Menurut salah satu dosen pembimbingnya Ahmad Teguh Wibowo, M.Kom, Kelebihan dari aplikasi ini adalah validasi otomatis dari sistem terhadap posisi pengguna dapat melakukan fingerprint atau tidak.

Sehingga kehadiran pegawai (dosen atau tendik) dapatlebih terjamin kedaatangannya. Selain itu aplikasi ini dapat menangkal penggunaan software mock location seperti fake GPS dan lain-lain, sehingga aplikasi ini dapat menjamin kehadiran pegawai di UIN Sunan Ampel Surabaya.

Berikut gambaran aplikasi yang telah dikembangkan:

Gambar a menunjukan pengguna dapat melakukan fingerprint (gambar jari warna biru muncul) karena GPS position tervalidasi otomatis dimana posisi pengguna berada didalam polygon UIN Sunan Ampel Surabaya. Gambar b menunjukan pengguna tidak dapat melakukan fingerprint (gambar jari warna biru tidak muncul) meskipun GPS position berada didalam polygon karena pengguna menggunakan software mock location(fake GPS). Sedangkan gambar c pengguna tidak dapat melakukan fingerprint karena GPS position berada di luar polygon UIN Sunan Ampel Surabaya.

Dengan adanya aplikasi ini dapat menghemat penggunaan konsumsi listrik pada sejumlah komputer fingerprint di UIN Sunan Ampel Surabaya yang selalu menyala 24 jam. Selain itu sistem ini dapat secara flexible mendukung kehadiran pegawai di jam  berapapun asal pegawai tersebut berada di dalam polygon yang sudah ditentukan.

Lebih lanjut lagi dengan mewabahnya virus Covid-19 aplikasi ini dapat menjadi solusi untuk mengurangi menyentuh alat fingerprint yang dipakai bersama-sama di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya. Karena pegawai dapat melakukan fingerprint menggunakan handphone masing-masing yang merupakan barang private.

Pada saat ini sistem tersebut telah digunakan oleh civitas akademika terutama dosen dan tenaga kependidikan yang secara formal masih mempunyai tugas tugas nya sebagai ASN, baik di kantor atau di rumah. Sebagaimana diketahui Rektor UINSA telah membuat surat Edaran untuk Dosen Biasa (DS) dan Tenaga Kependidikan pada kriteria tertentu dapat melakukan aktivitas di rumah.

Menanggapi hal ini, Rektor UINSA Prof. Masdar Hilmy, MA, PhD menyambut baik dan sangat senang atas inovasi yang dikembangkan oleh Mahasiswa Fak. Saintek ini. “Aplikasi ini berlaku darurat selama masa pandemi Covid-19. Penerapannya tentu saja sesuai kebutuhan dan akan kita review lagi apabila kondisinya telah semua kembali normal”, papar Masdar yang alumni Melbourne University ini.

“Hebatnya, dalam sistem ini tidak bisa diajak main curang, (ngakali dengan GPS). Apakah dia di kampus atau di rumah. Kalau tekan HP (absennya) di rumah, ya terdata di rumah. Tetapi tetep diakui, (dibolehkan) sesuai edaran Rektor. Walau seperti ini UINSA masih ditunggui pejabat karena ada jadwal piket.” (nzm)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry