MALANG | duta.co – Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Islam Malang (Unisma) menyelenggarakan Webinar Nasional bertema “Peran Akuntan dalam Mitigasi Global Climate Change”. Sebagai bentuk kepedulian Fakultas ini terhadap lingkungan.

Nur Diana SE MSi selaku Dekan FEB Unisma sekaligus membuka kegiatan menyampaikan perubahan iklim disebabkan pemanasan global yang terjadi secara masif merupakan permasalahan serius. Bahkan pemimpin Negara G-20 dan komunitas Bisnis Global telah mempromosikan tata kelola berkelanjutan (Sustainable Governance) dalam bisnis.

“Dalam kondisi ini profesi Akuntan harus memainkan perannya untuk berkontribusi pada upaya global mengurangi emisi karbon. Akuntan dinilai memiliki Skill Set yang tepat untuk melakukan mitigasi perubahan iklim melalui pelaporan keberlanjutan atau Sustainability Reporting,” ungkap Diana.

Bahkan lanjut Dekan inovatif ini, IFRS Foundation menginisiasi dengan untuk membentuk International Sustainability Standards Board (ISSB) sebagai standar pengungkapan berkualitas tinggi untuk memenuhi kebutuhan investor.

Sementara itu narasumber Prof Dr Badric Siregar MBA CA Akt CMA menjelaskan dampak pemanasan global akibat ulah manusia saat ini. Maka masyarakat harus melakukan sesuatu untuk meminimalkan dampak tersebut, kalau terlambat melakukannya, kehidupan manusia akan terancam kehancuran.

Para industrialis hendaknya menyadari bahwa dalam era pasar dan kesadaran lingkungan global saat ini teknologi dan produk ramah lingkungan adalah suatu keniscayaan. Produk dan teknologi yang merusak lingkungan lambat laun akan di tinggalkan masyarakat.

“Masyarakat industri memiliki kepentingan ekonomi untuk mencegah dampak negatif pemanasan global yang lebih luas lagi terhadap ekonomi global,” ujar Prof Badric.

Saat ini bisa dilihat banyak bencana alam yang tidak lagi alamiah, seperti badai, kelaparan, laut yang sekarat, udara yang tidak dapat dihirup, wabah akibat pemanasan global, bahkan ambruknya ekonomi dan konflik akibat iklim.

Ia menyebut perubahan iklim disebabkan oleh revolusi industri yang menggunakan bahan bakar yang mencemarkan, dan mengakibatkan suhu bumi naik.

Sejak munculnya revolusi industri, ia menyebut terjadi pergeseran pembangunan teknik produksi, dari yang semula menggunakan sumber energi alami berpindah ke energi buatan manusia atau mesin yang mendominasi. Hal ini menyebabkan pembangunan dikuasai oleh intelegensi buatan (AI).

Peran organisasi profesi Akuntan, khususnya secara global IFAC dan IFRS Foundation telah menerbitkan ISSB yang akan mengembangkan Baseline global yang komprehensif sebagai standar pengungkapan berkualitas tinggi sedangkan di tingkatan negara Indonesia.

Ikatan Akuntan Indonesia meresponnya dengan membentuk Task Force Comprehensive Corporate Reporting (TFCCR) yang bertugas mempromosikan dan mempercepat penerapan sustainability reporting juga Corporate Comprehensive Reporting yang konvergen secara global

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa peran Akuntan sebagai profesi yang terwadahi dalam organisasi profesi IAI melakukan berbagai hal berkaitan dengan keahliannya. Yaitu pertama Measurment yakni akuntan menggunakan keahlian pengukuran (matematika) berkaitan dengan transaksi lingkungan hidup dan sosial.

Misalnya mengukur emisi karbon yang dihasilkan, potensi serap karbon, dan surplus atau defisit karbon. Kemudian yang kedua, Recording yaitu mencatat kejadian atau transaksi lingkungan hidup dan sosial dengan akun yang tepat. Misalnya mencatat potensi serap karbon, dan mencatat emisi karbon yang dihasilkan menjadi beban.

“Serta yang ketiga, Credibility yaitu memberi nilai tambah informasi. Misalnya ada yang hendak membeli karbon dioksida berkualitas baik,” ucapnya.

Prof Badric menguraikan pula, Akuntan dapat memastikan bahwa karbon dioksida benar-benar berkualitas dan yang terakhir Presentation. Yakni menyajikan dengan baik pos-pos lingkungan hidup dan sosial pada laporan keuangan, misalnya penyajian potensi serap karbon dan emisi karbon yang dihasilkan.

Kegiatan ini dihadiri oleh 30 mahasiswa secara Luring dan juga 400 mahasiswa mengikuti secara Daring. Moderatornya dosen FEB Unisma, Dewi Diah Fakhriyyah SE MSA.

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry