TRENGGALEK | duta.co — Ribuan pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di Kabupaten Trenggalek terpaksa harus bersabar menunggu air kebutuhan kesehariannya mengalir kembali untuk beberapa jam lamanya, Jum’at, (30/11/2018).

Air dari pemerintah yang dilangganinya itu pendistribusiannya terganggu akibat adanya bencana alam yang melanda di beberapa wilayah di Trenggalek.

Sarana kebutuhan air bersih di Trenggalek ini terhambat akibat unti perpipaan di pusat distribusi airnya, yakni sumber air pegunungan Banyon, tepatnya di Desa Botoputih Kecamatan Bendungan atau lingkup Lereng Pegunungan Wilis, tersumbat material longsor berupa tanah, batu dan onggokan ranting pohon, sejak subuh pukul 05.00 WIB.

Maryati, Direktur PDAM Trenggalek menjelaskan, jika instalasi perusahaan yang dipimpinnya terganggu akibat pipa saluran yang ada di pusat sumber air tersumbat material dari longsor dan banjir.

“Pipa kita tersumbat onggokan sampah, batu dan tanah yang menutupi jalannya air ke bawah tampungan,” jelasnya.

Tampungan yang berada pada 16 Kilometer jaraknya dengan sumber air menjadi lokasi penampungan air dari sumber tersebut. Jika tidak ada suplai air maka tampungan yang berfungsi menjadi pengolah dan penyaring tidak bisa bekerja untuk mendistribusikan air bersih kepada pelanggan.

“Kalau tidak ada pasokan dari sumber, kita tidak bisa mendistribusikan air kepada pelanggan,” tandasnya.

Untuk itu, pihaknya kini telah menerjunkan tim untuk mengevakuasi material yang menjadi penyebab tersumbatnya suplay air ke penampungan. Sebanyak sepuluh personel telah melakukan pekerjaannya sejak pagi dan kini tinggal menyelesaikan finishing-nya agar tampungan segera terisi kembali.

“Kami turunkan 10 personil untuk pembersihannya, namun terhambatnya akses ke lokasi menjadi kendala waktu,” terangnya.

Kendala menuju ke lokasi, masih lanjut Maryati, karena akses untuk ke Sumber air hanya bisa ditempuh melalui jalan setapak serta membutuhkan waktu hampir dua jam perjalanan lamanya.

“Untuk sampai ke lokasi sumber air butuh waktu tempuh selama hampir dua jam perjalanan,” lanjutnya.

Agar sebanyak 13.337 pelanggan PDAM Trenggalek tidak kecewa, pihaknya memastikan pekerjaan pembersihan tersebut akan selesai dalam waktu beberapa jam mendatang.

“Mungkin pekerjaan selesai sore ini dan pelanggan sudah dapat menikmati air dari kami,” tandasnya.

Maryati berharap ada bantuan alat yang lebih canggih agar jika ada permasalahan serupa kendala bisa teratasi dengan cepat.

“Ya kita harap segera ada bantuan unit dan pelebaran akses yang mampu menjawab tantangan kami untuk memenuhi kebutuhan air bersih di Trenggalek,” pungkasnya. (ham)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry