Jajaran pimpinan Untag Surabaya berfoto bersama usai prosesi wisuda virtual, Sabtu (5/9/2020). DUTA/ist

SURABAYA | duta.co – Pandemi Covid-19 tidak membuat kalender akademik Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya jadi amburadul. Walau dilakukan secara tidak biasa, namun harus tetap dilakukan sesuai agenda.

Salah satunya, adalah agenda wisuda. Walau digelar secara virtual, namun kampus di Semolowaru itu tetap bisa melepas 1.299 wisudawan dengan penuh suka cita, Sabtu (5/9/2020).

Rektor Untag Surabaya, Dr Mulyanto Nugroho yang melepas secara langsung para wisudawan yang terdiri dari 26 wisudawan Diploma3, 1.115 wisudawan Strata-1 dari 16 program studi, 133 wisudawan strata-2 dari 6 program studi dan 25 wisudawan strata-3 dari 3 program studi.

Prosesi wisuda ke-121 di Gedung Graha Widya lantai 2 ini dihadiri perwakilan dari jajaran Rektorat dan Senat dengan tetap memperhatikan dan menerapkan protokol Kesehatan.

Mewakili peserta wisudawan virtual, 15 wisudawan terbaik dari 7 Fakultas menghadiri prosesi wisuda secara langsung. Penggelaran wisuda ini berlangsung dengan khidmat dengan mengenakan atribut toga lengkap.

Prosesi wisuda secara daring ini memiliki agenda yang sama seperti wisuda pada umumnya, namun terdapat perubahan dalam teknis seperti prosesi simbolis pemindahan tali mortar wisudawan yang biasanya dilakukan oleh Rektor, kini diwakilkan oleh orang tua atau wali wisudawan dipimpin oleh Rektor secara virtual.

“Pandemi ini tidaklah menyurutkan semangat dan mengubah niat kami untuk tetap bangga meluluskan generasi- generasi penerus bangsa,” ungkap Rektor.

Rektor dalam kesempatan itu mengajak dan memotivasi para wisudawan untuk tetap bersemangat dan tidak berkecil hati dalam mengikuti prosesi wisuda. Sebab tidak semua memiliki kesempatan yang sama meski kali pertama dilakukan wisuda secara virtual atau daring.

“Langgas untuk Indonesia Melantas” menjadi tema wisuda virtual perdana ini. Tema ini mengingatkan pada kebebasan dalam mengasah potensi dan bakat yang dimiliki oleh generasi penerus untuk tetap sahaja dalam menentukan masa depan, sehingga menciptakan akademisi yang berkarakter kebangsaan.

Dalam kesempatan itu, Rektor Untag Surabaya memberikan penghargaan kepada 15 wisudawan terbaik. Salah satunya, Ayu Fetika dari Prodi Administrasi Niagara sebagai peraih IPK tertinggi 3.95 Program Sarjana.

Sementara untuk Mahasiswa Program Pascasarjana, IPK terbaik 3.95 diraih oleh Dwi Agus Apriyanto Magister Teknik Sipil serta peraih IPK terbaik 3.9 0 Program Doktor diraih oleh Hadi Pranoto, Doktor Ilmu Hukum

Rektor juga memberikan penghargaan kepada Dosen yang berprestasi dalam melaksanakan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Dr Hwihanus, MM mendapatkan hibah penelitian dan dosen Fakultas Teknik, Febby Rahmatullah Masruchin  yang melakukan pengabdian masyarakat.

Selain nuansa penuh khidmat, haru dan bahagia ini, wisudawan juga dihibur oleh Komika yang lahir di Magetan dan besar di Surabaya.

Wisuda virtual Untag Surabaya, Sabtu (5/9/2020). DUTA/ist

Komika yang seringkali tampil di layar kaca dalam acara Stand Up Comedy Indonesia, Cak Lontong menebarkan canda tawa yang cerdas dan segar sekaligus menyisipkan sejumlah kisah inspiratif, motivasi dan pesan moral untuk keluarga besar wisudawan-wisudawati Untag Surabaya.

Begitu pula dengan Wisudawan Fakultas Psikologi, Amos Parsaoran Manik asal Nabire, Papua.

Amos mengaku cukup sedih karena tidak bisa merasakan euforia wisuda karena tidak bisa bersama keluarga untuk merayakan prosesi ini. Namun situasi yang seperti ini harus tetap disyukuri,

“Walaupun secara personal, selama tujuan saya tercapai, menyelesaikan studi perkuliahan jadi ya senang-senang saja. Mungkin sedih karena orang tua tidak bisa merasakan euforia wisuda, karena mereka yang membiayai studi saya selama ini, pasti lebih senang, tapi saya masih bersyukur dan Puji Tuhan bisa lulus,” kata Amos yang lulusnya tepat waktu, 4 tahun.

Hal serupa juga disampaikan oleh Ketua Pelaksana Wisuda ke-121 Untag Surabaya, Ir. Bantot Sutrisno, M.Sc. “Wisuda daring ini jangan dipandang sebagai sebuah kekurangan, namun justru sebuah kemuliaan yaitu kita bersama-sama ikut dalam rangka menanggulangi Covid-19. end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry