JOMBANG | duta.co – Setelah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan Operasi Tangkap Tangan  (OTT) Bupati Jombang, Nyono Suharli Wihandoko, beberapa tokoh di Jombang dibuat geleng-geleng kepala.

Salah satunya KH Sulthon Abdul Hadi, Tambakberas, Jombang. Kiai ini mengaku benar benar kaget, begitu diberitahu, bahwa, Nyono terkena OTT KPK.

“Saya kaget dan bengong,” kata Kiai Sulthon kepada duta.co ketika ditemui di rumahnya Rabu (7/2/2018).

Apalagi, semua tahu, Kiai Sulthon termasuk salah satu kiai yang ikut mengantar Bupati Nyono mendaftar menjadi Cabup 2018 ke KPUD Jombang.

“Saya merasa salah ikut mendaftarkan Nyono. Sebetulnya kita tidak menduga sama sekali. Dikatakan lengah, juga benar. Tidak lengah juga benar, karena melihat sebelumnya tidak ada tanda apa apa. Tetapi, dengan begini, PKB kena imbas, karena dia posisi wakil,” tegasnya.

Masih menurut Kiai Sulthon, posisi PKB sebagai wakil itu juga atas permintaan dia. “Yang meminta Pak Nyono. Tapi, inilah politik. Maklum kalau orang seperti bengong, karena isyarat samar itu juga tidak ada,” tambahnya.

Ditambah lagi, jelasnya, Nyono sendiri dekat dengan para tokoh. Setelah masalah ini, kita tidak optomis, karena gampang ditendang orang, terutama lawan politik.

“Sekarang dia (Nyono) sudah tersangka, sudah ngaku dan menurutnya dia tidak tahu kalau apa yang dilakukan itu tidak boleh, dia juga sudah minta maaf, sebenarnya sudah selesai,” tegasnya.

Terkait siapa yang layak mimpin Jombang Kiai Sulthon hanya mengutip keputusan Muktamar NU. “Kalau menurut NU yang layak jadi pemimpin itu adalah yang mementingkan masalah agama dan budaya,” katanya.

Ketika ditanya bagaimana dengan Bu Mundjidah Wahab? Menurut Kiai Sulthon, Bu Mun kelemahannya dipasangannya (wakil).  “Tetapi itu dulu, sebelum ada OTT KPK, tetapi, sekarang mungkin berubah kali,” jelasnya. (mu)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry