PONOROGO | duta.co – Langit mendung di Ponorogo Kamis pagi, (16/2/2023),  bertambah gelap manakala kabar duka  merebak di seantero Ponorogo. Salah satu tokoh NU, Dr KH Sugihanto Hasanuddin, MAg, meninggal dunia pada pukul 07.30 di kediamannya, Jl Kokrosono, Brotonegaran, Ponorogo.

Malang melintang sebagai kader NU murni sejak remaja dengan menjadi pengurus IPNU di Kecamatan Ponorogo. Kiprah mantan Rektor Institut Sunan Giri (Insuri) Ponorogo ini terus berlanjut hingga menduduki jabatan sebagai Mustasyar PCNU Ponorogo dan MUI Kabupaten Ponorogo. Dengan berpulangnya KH, Sugihanto ini, maka Nahdliyin Ponorogo sangat kehilangan.

“Saya ikut berduka cita, semoga almarhum khusnul khotimah. Almarhum sejak kecil  berkhidmat di NU mulai IPNU, Ansor, PCNU, MUI,” jelas Ketua PC NU Ponorogo, Fatchul Aziz, Kamis (16/2/2023).

Menurut mantan Ketua KPU Ponorogo itu, dengan berpulangnya almarhum, yang memiliki gaya khas saat berorasi atau mauidhoh hasanah dengan bahasa lokal, maka banyak yang merasa kehilangan. Apalagi sosok dengan dakwah pendekatan kultural ini hingga saat ini belum ada lagi di Ponorogo.

“Kami sangat kehilangan. Karena salah satu aset milik NU  yang  baru saja wafat. Almarhum pernah menjabat sebagai Mu’tasar NU selama  3 periode,  terakhir tahun 2019. Juga pernah aktif sebagai dosen dan Rektor Insuri, STAIN Ponorogo, juga MUI,” imbuh Azis.

Saking banyaknya kenangan yang ditinggalkan oleh almarhum yang tutup usia 72 tahun itu, Fatchul Azis merasa tidak mampu untuk menghitungnya. Karena tidak terhitung lagi pertemuan-pertemuan dengan almarhum yang kesemuanya berkesan.

“Kalau kenangan terlalu banyak. Beliau orangnya kalau pidato khas, mauidhoh juga dengan gaya khasnya. Jadi esensinya bagus, pakai bahasa populis,sangat  piawai mauidohnya. Pandai beretorika sejak  masih muda,” pungkasnya.

Sementara menurut keterangan keluarganya,  mantan takmir Masjid Cokronegoro atau Masjid Agung Ponorogo itu, sakit sejak lama sekitar 2 tahun lalu, dan sudah sering keluar masuk RS. Ayah 4 anak itu, sudah didahului istrinya yang meninggal 2 tahun lalu.

“Pas 2 tahun, karena ini sudah mau pendak ke 2 ( tahun ke 2) meninggalnya mbakyu,” jelas kerabat almarhum.

Sugeng tindak Kiai. sna

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry