PEMBUKAAN. Ning Ita didampingi Ani Wijaya dan Narasumber Abdul Ghoni saat membuka Diklat Penyusunan AD/ART dan SOP Koperasi. (DUTA.CO/YUSUF W)

MOJOKERTO | duta.co – Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari yang akrab disapa Ning Ita menegaskan jika Pemerintah Kota Mojokerto menjadikan koperasi sebagai salah satu sasaran atau objek penting dalam pembangunan perekonomian di Kota Mojokerto.

Penegasan ini disampaikan Ning Ita saat membuka Diklat Penyusunan AD/ART dan SOP Koperasi yang dilaksanakan oleh Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskopukmperindag) Kota Mojokerto di Sabha Mandala Madya Pemkot Mojokerto, jalan Gajah Mada 145, Senin (22/5/2023).

“Koperasi merupakan bagian sasaran penting yang menjadi objek bagi pemerintah Kota Mojokerto untuk membangun perekonomian,” tegasnya.

Jadi, lanjutnya, tidak hanya UMKM, pengusaha-pengusaha besar, dan investor yang ditarik ke Kota Mojokerto. Tapi, koperasi juga bagian dari sasaran Pemkot Mojokerto dalam rangka membangun perekonomian.

“Menurut perencanaan kami, koperasi merupakan bagian penting dalam rangka menggerakkan perekonomian di Kota Mojokerto,” tandasnya.

Lebih jauh dikatakan, dalam situasi ekonomi global yang tidak menentu, Pemkot Mojokerto merumuskan bahwa koperasi merupakan sasaran penting yang strategis untuk menjaga agar perekonomian tetap kokoh dan kuat. “Jadi, penting keberadaan koperasi,” kata Ning Ita di hadapan peserta diklat.

Untuk itu, Ning Ita miinta kepada peserta diklat agar benar-benar memanfaatkan diklat. “Agar panjenengan semua memahami apa manfaatnya AD/ART dan apa gunanya SOP,” harapnya.

Sedangkan Kepala Diskopukmperindag Kota Mojokerto Ani Wijaya mengatakan, diklat diikuti oleh 90 peserta yang terdiri dari pengurus dan pengawas koperasi. “Diklat dilaksanakan dalam dua gelombang selama empat hari,” imbuhnya.

Menurutnya, diklat dilaksanakan berdasarkan analisis selama beberapa tahun Diskopukmperindag mendampingi gerakan koperasi. Di tahun 2020 hanya 20 koperasi yang sehat, tahun 2021 justru turun menjadi 19 koperasi, dan 2022 melonjak menjadi 32 koperasi yang sehat.

“Dari analisa kami, salah satu yang diperlukan koperasi, kelemahan koperasi-koperasi kita, banyak sekali dari pengurus, pengelola, dan pengawas koperasi belum memahami betul pentingnya AD/ART masing-masing koperasi. Bahkan ada yang belum menyusun atau menyusun alakadarnya,” katanya.

Untuk itu, Ani berharap diklat ini bermanfaat bagi perkoperasian dalam menyusun AD/ART dan SOP. “Ke depan, koperasi yang sehat semakin bertambah dan masyarakat semakin sejahtera,” harapnya. (ywd)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry