MUSRENKEL. Pj Wali Kota Mojokerto Muhammad Ali Kuncoro S.STP MSi, Kepala Bapedalitbang Agung Moeljono, Kepala DPUPRPRKP Muraji, Camat Kranggan Suharno, dan Lurah Jagalan Rizal saat Musrenkel Jagalan tahun 2024. (DUTA.CO/YUSUF W)

MOJOKERTO | duta.co – Pj Wali Kota Mojokerto Muhammad Ali Kuncoro S.STP MSi Berharap kota Mojokerto menjadi kota bekelas dunia (word class city).

Harapan tersebut disampaikan saat membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan Tingkat Kelurahan (Musrenkel) Jagalan, kecamatan Kranggan tahun 2024 di Aula Kelurahan Jagalan, jalan Bhayangkara, Senin (15/1/2024).

Hadir juga dalam Musrenkel tersebut antara lain Kepala Bapedalitbang Agung Moeljono, Kepala DPUPRPRKP Muraji, Kepala Diskopukmperindag Ani Wijaya, Camat Kranggan Suharno SH, dan Lurah Jagalan Rizal.

“Kita harapkan nanti kota Mojokerto akan menjelma menjadi sebuah kota yang berkelas dunia atau World Class City,” ujar Ali Kuncoro di hadapan peserta Musrenkel.

Menurut pria yang akrab disapa Mas Pj ini, persyaratan untuk menjadikan kota Mojokerto sebagai World Class City yakni sarana prasarana harus pro terhadap lingkungan.

“Jadi nanti itu yang diharapkan. Ini kan seluruh dunia punya komitmen bahwa ada semacam net zero emision. Jadi, emisi gas buang itu di tahun 2060 itu harus 0%. Ini komitmen seluruh negara yang ada di dunia. Kita ingin semakin banyak taman-taman kota,” tandasnya.

Dinas PUPRPRKP sudah membuat konsep, termasuk rehab Gelora Ahmad Yani. Taman-taman kota, termasuk setiap ruang-ruang terbuka harus ditanami dengan tanaman.

“Seluruh industri harus industri yang ramah lingkungan. Kalau tidak, bumi kita nanti akan semakin panas. Ketika semakin panas, penyakit macam-macam biasanya muncul,” imbuhnya.

Dan lagi, pembangunan kota Mojokerto juga sudah tematik. “Ada diferensiasi atau pembeda bangunannya seperti bangunan-bangunan kerajaan Majapahit,” katanya.

Sedangkan Kepala Bapedalitbang Agung Moeljono mengatakan, di tahun 2023 di kelurahan Jagalan terintervensi anggaran untuk dana kelurahan sebesar Rp 759 juta. Realisasinya masih 83,1%. “Jadi, hanya 661 juta yang terserap, sisanya tidak terserap,” terangnya.

Kemudian tahun 2024 ini, dana kelurahan Jagalan terintervensi Rp 755 juta dari APBD dengan rincian dua program. Satu untuk pemberdayaan masyarakat kelurahan sebesar Rp 55 juta dan juga untuk pembangunan sarana prasarana kelurahan Rp 200 juta.

“Sedangkan untuk pembangunan di kelurahan Jagalan melalui APBD 2004 itu untuk pembelian tablet tambah darah dan susu sebesar Rp 152 juta, pembangunan gapura Mojopahit Rp 238 juta, untuk bantuan rumah swadaya Rp 42 juta, dan pelatihan usaha Rp 440 juta,” katanya. (ywd)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry