Jenderal TNI (Purn) Dr H Moeldoko, yang merupakan Kepala Staf Kepresidenan RI saat menyosialisasikan kebijakan Industri mobil listrik nasional di Universitas Brawijaya.

MALANG | duta.co – Jenderal TNI (Purn) Dr H Moeldoko, Kepala Staf Kepresidenan RI menyosialisasikan kebijakan Industri mobil listrik Indonesia. Dalam kuliah tamu di Universitas Brawijaya (UB), ia meyakinkan masyarakat akan pentingnya menyukseskan program nasional guna menuju Indonesia Maju. Ia pun menantang dosen UB untuk menggalakkan riset untuk menyokong Industri mobil listrik.

Moeldoko mengatakan bahwa urgensi progam mobil listrik nasional diantaranya untuk menekan ketergantungan import minyak. Serta yang lebih penting lagi, ialah untuk menekan gas emisi di Indonesia. Harapannya, kedepan dengan menerapkan kebijakan mobil listrik, enviroment di tanah air akan menjadi lebih biru dan sehat.

“Ini saatnya Indonesi punya mobil nasional, karena mau kejar merebut pasar mobil konvensional, kita sudah jauh tertinggal,” ungkap Moeldoko, Jum’at (12/11), di Gedung Widyaloka UB Malang.

Ia melanjutkan, bahwa ada tiga alasan guna secepatnya mengimplementasikan program industri mobil listrik nasional. Diantaranya aspek lingkungan agar polusi dapat diredam, juga ketahanan energi nasional yang akan terujud jika sukses membumikan industri mobil listrik. Serta kemampuan daya saing nasional yang terbuka lebar untuk mobil listrik.

“Mobil listrik tidak bisa ditunda, Presiden dan seluruh jajaran Kabinet rapat tiap minggu, khusus untuk membahas program nasional ini,” ucapnya.

Pengadaan mobil listrik, lanjutnya, merupakan upaya untuk merawat sebuah ekosistem di negeri ini. Seluruh komponen bangsa harus terlibat, seperti PLN yang akan menyediakan stasiun pengisian umum, sedangkan untuk produksi charger, pihak Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) sudah menyiapkan.

Sementara ini, imbuh dia, pemerintah fokus pada pengadaan mobil listrik untuk kendaraan penumpang atau Bus. Bukan mobil pribadi. Program ini akan dibiayai swasta, bukan lagi dikelolah Pemerintah, hingga nantinya jika ganti kepemimpinan, kebijakan ini akan terus berlanjut.

Rektor UB, Prof Dr Ir Nuhfil Hanani AR MS, dalam kesemapatan tersebut menyampaikan, mahasiswanya akan dikirimkan untuk magang ke pabrik mobil listrik. Kampus ini sendiri kerap memenangi lomba mobil listrik, dan siap menyukseskan program nasional ini. (dah)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry